"Maafkan Ayang Mak". Air mata Ayang mengucur deras dari pelupuk mata bulatnya. Hanya kata maaf yang berulang terucap dari mulut Ayang.

Mak Ayang juga tak mampu membendung air matanya. Pecahlah tangis keduanya. Ayang menceritakan kisahnya di Kota. Ternyata yang menghamilinya adalah teman sekampusnya yang juga sama-sama dari daerah yang sama.

Akhirnya Ayang dinikahkan dengan laki-laki yang telah menghamilinya tersebut. Ayang dinikahkan dengan wali nikah ayahnya sendiri.

Betapa hancur hati keluarga Ayang. Karena Ayang adalah anak perempuan satu-satunya. Dan ternyata laki-laki tersebut sudah mempunyai istri dan punya anak satu. Namun apa boleh buat. Nasi sudah jadi bubur. Semua dijalani dengan apa adanya saja. Berharap Ayang baik-baik saja ke depannya.

Setelah menikah. Ayang kembali ke Kota kembang bersama suaminya. Mereka melanjutkan kuliah masing-masing.

Tak lama berselang, laki-laki yang telah merenggut masa depan Ayang tersebut membuat ulah lagi. Dia meniduri lagi perempuan lain.

Bersambung...

Tantangan menulis hari ke-196

#Tantangangurusiana