Tak bisa dielakkan, dunia maya menjadi nyata disetiap sudut daerah. Yang dulu hanya dilihat TV, hari ini sudah di depan mata. Bahkan kenyataannya jauh lebih dahsyat akibat yang ditimbulkan ileh TV.

Gawai, dimana semua bisa diakses. Dari hal sepele ketawa-ketiwi hingga hal serius apapun itu. Gawai merusak moral bagi kebanyakan kalangan.

Kita coba membidik kalangan wanita. Terutama yang sudah menikah. Hari ini, tidak nampak lagi kelihaian wanita itu di dapur. Tidak terlihat lagi kepiawaiannya dalam menata rumah. Hari ini, wanita hanya pintar dengan gawainya. Sebut saja itu Tiktok. Para mama muda hari ini, sangat hebat sekali bertiktok, goyang ini itu di hadapan kamera gawainya. Berpose begini begitu tanpa ada rasa malu. Dunia bisa melihat. Bayangkan berapa pasang mata yang memelototi dirimu?

Nyata, islam mengajarkan budaya malu itu pada ummatnya. Seperti yang disabdakan Nabi Muhammad S.A.W "Rasa malu cabang dari keimanan".

Jadi, jika tidak ada lagi rasa malu. Maka cacatlah keimananmu. Wanita, sebelum terlambat tarik dirimu, kenali kembali siapa kamu? Kepiawaianmu, kepintaranmu adalah untuk menata rumah tanggamu. Bukan untuk di hadapan gawaimu.

Di hadapan kamera masyaallah cantik dan lihainya berpose tiktokan. Ternyata, suaminya di rumah masak sendiri jika ingin makan atau ke kedai cari makan. Rumah berantakan tak karuan.

Dimana pisisimu sebagai seorng istri jika hal demikian terjadi padamu?

Tantangan menulis hari ke-190

#Tantangangurusiana