AFRIYUNA

Mereka bisa kita pasti bisa. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Filosofi Rendang

Filosofi Rendang

Rendang atau randang adalah salah satu masakan asli yang berasal dari Minangkabau, Sumatra Barat. Masyarakat Minang yang suka merantau dan berniaga yang membuat rendang dikenal serta menjadikan rendang dinobatkan menjadi salah satu masakan terlezat didunia.

Asal kata rendang dari marandang yang artinya memasak santan hingga kering. Untuk memasak rendang membutuhkan waktu berjam-jam hingga rendang benar-benar kering dan hitam. Itu yang menjadikan rendang bisa tahan lama tanpa ada pengawet.

Rendang tidak hanya sebagai makanan terenak tetapi juga falsafah dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Dikutip dari Wikipedia, rendang memiliki filosofi tersendiri di masyarakat Minang yaitu musyawarah dan mufakat yang berangkat pada 4 bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang. Secara simbolik, dagiang (daging sapi) melambangkan "niniak mamak" (para pemimpin suku adat), karambia (kelapa) melambangkan "cadiak pandai" (kaum intelektual), lado (cabai) melambangkan "alim ulama" yang tegas untuk mengajarkan syariat agama, dan pemasak (bumbu) melambangkan keseluruhan masyarakat Minangkabau.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post