Part_1

22 November 2013, perasaanku tak secerah langit Pulau Babar. Pagi itu aku ijin meninggalkan kelas dan sekedar memberikan tugas kepada siswa, bukan karena kepentingan dinas, tapi karena harus mengantar berobat si Anak piara yang mengalami demam tinggi selama beberapa hari belakangan.

Berbicara mengenai anak piara, erat kaitannya dengan tradisi dan budaya di Maluku. Rasa persaudaraan di Maluku yang kuat dan slogan “SATU DARAH MALUKU”, telah mengakar di urat nadi masyarakat Pulau Babar. Salah satu contohnya adalah istilah Anak piara, tanpa melihat ada tidaknya hubungan darah secara kekerabatan, jika seorang anak yang tinggal bersama orang lain/keluarga lain untuk dibimbing, diarahkan, diasuh, bahkan membantu pekerjaan di rumah, maka anak tersebut menjadi Anak piara, dan orang/keluarga tersebut memiliki tanggung jawab layaknya orang tua kandung mereka.

Mungkin istilah Anak piara mirip dengan anak angkat ataupun anak adopsi, hanya saja si anak masih tetap terikat dan tetap menjadi tanggung jawab keluarga aslinya. Anak piara bisa juga diartikan seorang anak yang dititipkan. Misalnya si anak tersebut sekolah di tempat yang berada jauh dari lokasi tempat tinggalnya, sehingga si anak harus dititipkan ke orang/keluarga yang berdomisili di dekat sekolahnya, dan tentu saja hal itu harus berdasarkan kesepakatan kedua belah keluarga. Orang/keluarga yang mendapatkan amanah ini bukan terbatas kepada kerabat saja, yang terpenting kedua belah pihak pernah mengenal satu sama lain sebelumnya. Dengan adanya sistem semacam ini, maka tak heran jika dalam kehidupan bermasyarakat mereka memiliki rasa persaudaraan yang solid.

Adonia Jeny Tako atau biasa dipanggil Jeny, gadis keturunan Toraja-Maluku yang menjadi Anak piara kami. Gadis yang sopan, pandai, dan rajin. Sebelum menjadi Anak piara, dia tinggal di sebelah rumah dinas yang kami tempati. Ini adalah inisiatif Kepala Desa untuk menjadikan Jeny sebagai Anak piara kami, dan orang tua jenny pun menyanggupinya. Kamipun Setuju dengan hal tersebut, karena banyak nilai positifnya yang akan di dapatkan, apalagi kami adalah laki-laki dan perempuan yang masih bujang dan tinggal di satu mess yang sama.

Ruang Kerja, 21 April 2020