Agung Sudaryono

Seorang pria yang dikenal sebagai "coklat "dulunya..cowok klaten maksudnya, tapi sekarang terdampar di Jogja. Moto hidupnya "khoirukum anfa ahum linnas". Sudah ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru 'objek penderita'

Guru 'objek penderita'

Kenapa jumlah guru yang mencapai 3 jutaan orang selalu menjadi objek dari profesi lain. Kenapa guru yang mencetak para ahli dan para pejabat, malah menjadi bulan-bulanan pejabat itu sendiri.

Bisa kita analog kan, seperti saat bangsa ini masih dijajah kaum kolonialis dan kaum fasis sebelum tahun 1945. Guru sampai saat ini masih berjuang secara sektarian, sesuai kepentingan golongan atau organisasi masing-masing. Apakah tidak ada konsep guru menjadi hal terpenting dalam kehidupan bangsa ini. Apakah tidak ada teori yang bisa menyatakan dan memproklamirkan bahwa "pendidikan adalah modal utama bangsa". Apakah tidak ada guru yang ahli untuk membuat sebuah cara pandang yang searah bagi 3 juta guru ini.

Seandainya bisa guru akan memiliki "bargainning position" yang kuat tidak hanya saat berhadapan dengan pengawas tapi juga dengan negara(menteri pendidikan). Ibarat semboyan bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh...dan kita saat ini dalam posisi tercerai berai, ada guru ASN, ada guru yayasan, ada guru honorer, ada IGI, ada PGRI, ada IKG dan lainnya.

Seperti di negara Jepang pasca perang Dunia ke-2 guru adalah profesi paling dihargai, dihirmati, dan dicari. Tidakkah kita bisa membuat negara ini, pejabat negara ini, menghargai, menghormati guru dan pemikirannya dengan tidak semena-mena merubah aturan bagi guru. Kalau bisa negara harus membuat sebuah blue print dengan ideologi yang sudah tertulis di dalam pembukaan UUD 45, untuk membentuk suatu pemerintahan yang memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. Lalu buatlah road map atau tahapannya sehingga ada sistem yang sustainable atau berkelanjutan.

Saat ini yang terjadi polanya bisa ditebak kuli bagunan sekalipun, ganti menteri pasti ganti peraturan. Kalau begitu bisa dikatakan negara ini diurus dengan cara yang amatiran Padahal negara ini negara yqng besar dan sungguh luar biasa. Semoga ada rekan atau pejabat yang dengan serius mau dan mampu mengurus pendidikan di negara ini. Jika tidak mari kita tunjukkan power kita swbagai guru, kita hentikan sejenak perjuangan kita mencerdaskan bangsa dengan mengajak dialog pembuat kebijakan pendidikan negara ini, sehari atau dua hari. Biar swmua elemen bangsa ini

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah, saya jadi bingung Pak, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik

21 Dec
Balas



search

New Post