Agung Sudaryono

Seorang pria yang dikenal sebagai "coklat "dulunya..cowok klaten maksudnya, tapi sekarang terdampar di Jogja. Moto hidupnya "khoirukum anfa ahum linnas". Sudah ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Layanan Prima

Layanan Prima

Sore itu sepulang kami jalan-jalan bareng menghantarkan Organisasi emak-emak yang dimotori perempuan Muhammadiyah atau Aisyiah dengan sebutan Dawis, dasa wisma, gabungan 10 rumah yang menguatkan kemasyarakatan dengan organisasi negara paling kecilnya, dari arisan di Studio Alam Gamplong Moyudan Sleman.

Anak saya yang kecil protes..."Pak koq tv nya nggak bisa nyala, cuma gambar rumah saja"

Saya belum ngeh,"Paling belum pas channel nya, coba diulangi dari awal lagi".

Dan ternyata internet dan layanan tv kabel kami sudah di"Suspend" oleh pihak berwenang dalam hal ini. Yah selidik punya selidik, ternyata rumah kami telah memiliki 2 nomor ID layanan internet dan tv kabel. Koq bisa, set back sedikit ada telepromo yang sebenarnya sudah dilarang namun entah atas ijin siapa promosi ini seperti tetap dilakukan oleh lembaga layanan publik plat merah ini. Dengan dalih pergantian kabel tembaga menjadi fiber optik yang lebih baik katanya. Namun dari sinipun kami sampaikan kepada customer service bahwa tanpa sepengatahuan kami modem dan IP pun tergantikan dengan otomatis.

Namun kaget kami tidak berkesudahan, pada hari kemerdekaan yang bertemakan SDM Unggul, negara maju tahun 2019 ini sangat mengecewakan. Ada 2 notifikasi sms dari pihak negara yang membuat kami "mau ketawa takut dosa" dengan berita 1 IP.internet kami telah terbayar lunas dan ada lagi 1 nomor atas nama rumah kami belum terbayar dan tagihannya pun fantastis 2 kali lipat tagihan pertama.

Aja kagetan, aja gumunan, aja mutungan, itu falasafah kami. Maka kami undang tetangga yang dinas di bagian gangguan telkom untuk.melihat dan menjelaskan masalah yang kami hadapi. Mulai dari organisasi kerja hingga masalah teknik pemasangan kabel pun ternyata banyak yang tidak sesuai SOP, dan kami disarankan datang ke Plaza telkom.

Dan 2 jam kami diskusi dengan pihak customer dan atasannya, meski tarik ulur dan agak alot akhirnya kami dibantu dengan pengurangan biaya dan hanya dikenakan 1 rekening dengan syarat harus mencabut salah satu IP kami, tentu dengan senang hati karena kami memang sejak awal hanya mendaftar sebagai 1 pelangga IP internet, dan kami ambil advantage dnya kami pertahankan IP dengan bandwith yang lebih besar tentunya. 4 jam kami di plaza telkom dan diminta mengurai serta menyampaikan keluhan. Entah digubris atau tidak sebenarnya memang negara ini harus melayani warganya dengan sebaik-baiknya bukan sebaliknya kami warga yang harus melayani negara.

Bukan keuntungan yang sebenarnya kami kejar, namun dengan besarnya biaya yang kami keluarkan seharusnya negara bisa memberikan hak-hak warganya dengam lebih lagi. Bukan kesalahan yang kami bawa tapi prosedur operasional baku yang kami tanyakan. Semua ada kesepakatan awal dan siapa yang menyelisihi kesepakatan itu, mau tidak mau dan harus mengakui bahwa ia salah. Bukan berarti kami mencari kesalahan pihak lain, tetapi pelanggaran terhadap hak kami dan kewajiban yang belum mereka tunaikan itu yang kami kejar.

Di sinilah kita perlu berpikir dewasa akan yang namanya kesepakatan, bukan kemudian berbuat salah lalu minta maaf dan terus saja berlanjut, namun bagaimana kita melakukan diskusi dan negosiasi. Bukan pada tempatnya kita yang harusnya diutamakan dalam kesepakatan namun ternyata kita ditinggalkan karena urusan kontrak kerja atau kepentingan yang lain. Jangan sampai kita hanya dibodohi dan didoktrin ini itu tanpa tahu hak kita, jangan sampai kita dikorbankan hanya dengan alasan masih banyak yang lebih menderita dari kita. Sebuah kejadian yang sangat jauh dari tagline perayaan hari kemerdekaan kita tahun ini benarkan SDM kita maju, negara kita unggul?

....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

dari Gunungkidul ngurusnya malah ke Jogja Pak bila daftar internet itu. Keunggulannya lebih kuat. Katanya!

21 Aug
Balas

Lah kami yg telpon kandatel Semarang atau Jakarta Pak Wa..cuma kami bisa lapor ke Kotabaru...nggih pak nuwun

21 Aug

Iya pak. Rekan kerja juga sama. Tiba-tiba ada tagihan perihal penggunaan internet bukan main-main 10 juta. padahal terbanyak biasanya hanya Rp. 400.000. Zaman now dengan basis teknologi informasi idelanya semuanya pelayanan lebih ok, bukan malah ada ketidak singkronan data yang sifatnya fatal. Semoga saja pelayanan publik apapun jenisnya bisa jauh lebih baik. Tulisan yang sangat mengingatkan. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah buat pak Agung

21 Aug
Balas

Aamiin ...alhamdulillah berkah juga buat Bapak dan teman2 semua...

21 Aug



search

New Post