Agus Dwianto

Teacher, Writer, Trainer, Blogger | Contact us: [email protected] Owner www.SangPengajar.com...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lelah Menjadi Lillah

Lelah Menjadi Lillah

Judul tulisan ini sengaja saya buat sama dengan salah satu judul buku. Buku yang ditulis Nuraeni, pengawas SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur tepatnya. Kami sama-sama menjadi peserta pelatihan menulis Sagusabu Media Guru Solo saat buku ini ditulis.

Sebagai sebuah profesi, tugas guru memang berat. Tak heran jika ia pulang dengan rasa lelah setiap harinya. Sehari penuh mengajar menjadi alasan kondisi ini. Terlebih jika masih harus membimbing ekstra maupun jam pelajaran tambahan.

Namun, semua lelah itu akan sirna jika semuanya kita niatkan mengabdi. Tentu saja maksudnya adalah mengabdi kepada Allah, Tuhan Yang Mahakuasa. Kita harus lakukan tugas mendidik anak bangsa ini secara ikhlas, hanya untuk meraih ridha Allah saja.

Hari ini saya merasa cukup lelah mengajar. Selain mengajar di jam utama, hari ini saya juga mengajar jam pelajaran tambahan. Sesampainya di rumah, saya harus berangkat ke bengkel motor untuk memperbaiki kendaraan yang menjadi sarana istri dalam bekerja. Ia juga seorang guru. Medan yang ia lalui justru lebih berat dan lebih jauh. Meski lelah, sudah menjadi tugas saya untuk menjamin kendaraannya tetap dalam kondisi yang baik.

Lelah hari ini belum usai, masih menumpuk rasanya. Namun, lelah itu menjadi hilang ketika melihat video yang dikirim para siswa. Video?

Benar! Saya menugaskan para siswa melakukan percobaan mengenai sisa metabolisme yang diekskresikan paru-paru. Mereka juga saya tugaskan membuat videonya lalu publish si Youtube.

Di luar dugaan saya, tugas ini dapat mereka selesaikan dengan baik. Berbagai kreativitas tampak dalam video yang mereka buat. Saya pun harus mengaku puas dengan kerja mereka.

Mengapa saya menugaskan membuat video?

Bisa jadi pertanyaan ini muncul. Sengaja saya menugaskan mereka untuk praktik sendiri dan membuat videonya. IPA bukan sekadar kumpulan pengetahuan yang hanya disampaikan melalui transfer materi saja. IPA harus diperoleh melalui proses. Itu kenapa saya menugaskan mereka praktik.

Dengan praktik berkelompok, mereka juga akan berlatih bekerja sama dan saling menghargai. Ide dan kreativitas pun diasah. Itu adalah bagian dari sikap ilmiah yang harus dikembangkan melalui IPA.

Lantas mengapa dalam bentuk video? Mengapa harus dipublikasikan? Jawabannya sederhana, pastikan apa yang kita pelajari bisa bermanfaat bagi sesama. Dengan dipublikasikan, mereka telah menjadi generasi yang bermanfaat bagi sesama.

Bravo para siswaku!

Baturetno, 1 Maret 2018

Di Ruang Tunggu Sebuah Bengkel Motor

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post