Agus Joko Sulistya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

ARUNGI SAMUDRA (16)

 

 

Beberapa Pratar sudah ada yang menghadap ke gedung Chandrasa. Diantara mereka belum ada yang berhasil masuk ke dalam gedung. Selain taruna dinas jaga Gedung, Kopral Taruna juga banyak berkeliaran di sekitaran Gedung pada saat mereka akan menghadap. Beberapa informasi Pratar lainnya memberikan gambaran pada Koko jika mencari seorang mentor tidak mudah. Dia harus bisa mencari cara untuk lolos dari penjagaan Kopral taruna. Paling tidak kini Koko tahu jika akan menghadap ke Chandrasa dia harus persiapan. Beberapa Pratar Kembali dengan tangan hampa, justru hukuman fisik yang mereka terima karena tertangkap oleh Kopral taruna.

Komplek Chandrasa terdiri dari 5 gedung. Tiap Gedung terdiri atas tiga lantai. Tiap lantai terdiri dari delapan kamar. Nama-nama Gedung tersebut diambil dari nama-nama gunung yaitu Tinombala, Tambora, Tokala, Tamrau dan Muria. Tiap kamar terdiri dari enam tempat tidur untuk dua orang Mayor taruna, dua orang Sersan taruna dan dua orang Kopral taruna. Kehidupan di AAL memang menerapkan sistem Batalyon campur. Berbeda dengan taruna matra lainnya yang dipisahkan sesuai tingkatnya. Batalyon campur tersebut menyesuaikan medan tugas perwira TNI AL yang akan bertugas di kapal perang. Semenjak dini mereka sudah diperkenalkan dengan kehidupan dikapal. Keterbatasan ruangan yang ada di kapal, membuat tidak adanya sekat senior dan Yunior. Melalui Batalyon campur diharapkan mereka sudah menjadi akrab dan mampu bekerja sama dengan seniornya.

Informasi tersebut sangat berguna bagi Koko untuk mencoba mencari mentor. Dia tidak mau gegabah, namun tidak ingin sampai terlambat dari batas waktu yang sudah ditentukan. Pagi itu saat perjalanan menuju ke kelas, Koko melihat bahwa selokan yang ada di depan komplek bangunan kelas hingga ke depan Gedung Resimen ternyata cukup dalam dan lebar. Gedung Resimen letaknya berdekatan dengan Gedung Chandrasa, hanya dipisahkan satu Gedung rekreasi taruna. Koko melihat selokan tersebut bisa menjadi salah satu alternatif mencapai Gedung Chandrasa. Dia melihat selokan tersebut tidak berair, terlihat sangat terawat karena berada di sepanjang jalan protokol yang sering dilalui. Koko yakin taruna senior tidak akan menduga jika dia memilih jalur utama, mengingat jalur utama kondisinya memiliki banyak lampu penerangan sepanjang jalan. (Bersambung).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post