Pagi itu Pratar untuk pertama kali melaksanakan kegiatan di kelas. Mereka menerima penataran P4 di kelas gabungan. Kelas yang mereka gunakan berada di komplek Galasa. Bangunan kelas tersebut sangat memadai sebagai sarana belajar mengajar bagi taruna. Bangunan tersebut terdiri dari dua lantai yang menjadi kelas-kelas taruna sesuai korps masing-masing. Pratar yang baru tiba dari Magelang masih belum memiliki korps. Kegiatan kelas masih dilaksanakan di kelas gabungan secara bersama-sama. Selain ruangan kelas, komplek Galasa juga memiliki ruang minum kopi bagi taruna. Salah satu tradisi di TNI AL adalah istirahat minum kopi pada pukul sepuluh pagi.

Pukul sepuluh tepat bel berbunyi di komplek Galasa, sebagai tanda istirahat minum kopi. Untuk pertama kali Pratar berinteraksi dengan taruna-taruna seniornya di ruang minum kopi. Disitulah kesempatan Koko mencari senior untuk menjadi mentor. Sungguh mengasyikkan kegiatan istirahat minum kopi tersebut. Terdapat kopi dan snack yang disiapkan untuk seluruh taruna. Kegiatan istirahat minum kopi menjadi sarana berinteraksi taruna senior dan yunior. Tiba-tiba seorang taruna senior mendekati Koko dan bertanya “Kamu darimana Pratar?”. “Siap dari Malang!” jawab Koko. Terjadilah percakapan lebih lanjut dengan taruna senior tersebut. Akhirnya Koko memiliki tujuan untuk menghadap ke gedung Chandrasa setelah taruna senior tersebut berkata “Nanti malam kamu menghadap saya di lantai 3 Tinombala ya!”. Dengan segera Koko menyanggupi untuk menghadap.

Nama taruna senior yang memerintahkan Koko untuk menghadap adalah Sersan Taruna Rahmad Hartono. Asalnya dari Banyuwangi, tingginya hampir sama dengan Koko. Keharusan setiap Pratar untuk segera memiliki mentor membuat Koko sangat bersyukur mendapatkan senior yang memintanya menghadap ke Chandrasa. Dia bertekad, malam ini akan mencoba menerobos penjagaan Kopral taruna untuk bisa masuk ke gedung Chandrasa. Perjalanan pulang dari kelas digunakan sebaik-baiknya untuk kembali memetakan rute yang akan digunakannya nanti malam. (Bersambung).