Pengarahan dari Kepala Departemen lainnya tidak lagi menarik bagi Koko. Namun kini día tahu jika ada lima korps utama di TNI AL. Pelaut, Teknik, Elektro, Supplai dan Marinir. Koko nanti akan menjadi memiliki salah satu korps tersebut. Dia memang ingin menjadi Pelaut, tapi tidak bisa langsung sesuai keinginan. Ada tahapan yang harus dilalui oleh seorang Pratar sampai nantinya mereka memperoleh korps. Mereka telah diberitahu jika nanti mereka akan melaksanakan pelayaran Pra Jalasesya. Pelayaran tersebut akan dimanfaatkan sebagai ajang pengenalan bagi Pratar, sekaligus ajang penilaian terhadap mereka. Penilaian tersebut akan menentukan penjurusan korps bagi Pratar. Setelah itu, Langkah selanjutnya mereka akan melaksanakan tes psikologi untuk menentukan pilihan korps tersebut.

Bel istirahat minum kopi berdering kencang seolah membuyarkan lamunan Koko yang sudah tidak konsentrasi lagi mendengarkan pengarahan. Segera Pratar bergabung dengan taruna senior lainnya untuk melaksanakan istirahat minum kopi. “Kamu kok gak menghadap tadi malam Pratar ?” tiba-tiba suara calon mentor mengejutkan Koko. “Siap tertangkap Kopral !” jawab Koko segera. “Tertangkap dimana Pratar ?” tanya calon mentor lagi. “Siap tertangkap di kamar mandi lantai dua Tinombala” lanjut Koko. “Tetap semangat Pratar, segera dapatkan tanda tangan sebelum kamu berangkat layar!” tukas calon mentor. “Siap laksanakan!” jawab Koko dengan segera. Dia semakin semangat untuk segera bisa menghadap malam nanti.

Kembali malam itu Koko Bersama Pratar lainnya mulai menghadap ke komplek Chandrasa. Jumlah Pratar yang menghadap semakin banyak malam itu. Batas waktu yang diberikan, serta tindakan yang diberikan kepada yang belum menghadap menjadi pendorongnya. Koko sudah lebih tenang pada kesempatan kedua kalinya. Dia sudah mengetahui bagaimana suasana Komplek Chandrasa serta penjagaannya. Koko yakin malam ini día akan berhasil menghadap dan minta tanda tangan mentornya. (Bersambung).