Agus Pribadi

Guru IPA SMP Negeri 5 Mrebet Kab. Purbalingga. Mencoba berbagi tulisan sederhana. Semoga menginspirasi atau setidaknya menghibur......

Selengkapnya
Navigasi Web

Menulis Kumcer, Mengidolakan Ahmad Tohari

Menulis Buku Kumcer, Mengidolakan Ahmad Tohari

Sosok Ahmad Tohari begitu lekat dalam hati saya, setelah beberapa tahun yang lalu saya diajak seorang teman bersilaturahmi ke kediaman penulis kumpulan cerpen Senyum Karyamin itu. Kesederhanaan dan kebersahajaan Ahmad Tohari itu tidak hanya tertulis pada karya-karya beliau, namun tercermin pada sikap ramah beliau saat menyambut kedatangan kami. Ketika kursi kurang, beliau bersedia mengambilkan kursi dan menyiapkannya untuk kami yang datang berlima.

Sebagai pengagum karya Ahmad Tohari, saya juga ingin memiliki karya sendiri seperti beliau. Saya berusaha berlatih menulis cerpen. Saya semakin semangat menulis cerpen ketika mendengarkan petuah-petuah beliau tentang penulisan karya sastra. Saya bisa mendengarkan langsung apa yang beliau sampaikan dan meresap dalam relung jiwa saya yang paling dalam.

Petuah-petuah beliau dalam penulisan karya sastra diantaranya :

Pertama, seorang yang memilih jalan kepenulisan, berarti telah memilih jalan sunyi. Seorang penulis adalah seorang yang bergulat dengan dirinya dalam menghasilkan karya tulisannya. Penulis hendaknya mengambil jarak dan tidak tenggelam dalam kehidupan masyarakat. Hal itu untuk menjaga kekritisan penulis pada kondisi masyarakat yang ada.

Kedua, tulisan sastra adalah setiap tulisan yang bermakna. Sesederhana itu Ahmad Tohari dalam memaknai sastra. Hal itu kemungkinan untuk menyemangati saya dan teman-teman yang waktu itu masih pemula dalam penulisan karya sastra.

Ketiga, Ahmad Tohari berpesan agar kami bisa menjadi salah satu yang ikut melanjutkan dunia kepenulisan khususnya penulisan sastra yang sedang dilakukan oleh beliau dan sastrawan lainnya. Dalam hati saya bertekad untuk menjadi salah satu penerus beliau dalam menulis karya sastra.

Sepulang dari rumah Ahmad Tohari, saya semakin giat menulis cerpen, dan mencoba mengirim cerpen-cerpen saya ke media cetak maupun media online. Beberapa tahun kemudian buku kumpulan cerpen saya berjudul “Gadis berkepala Gundul” terbit. Meski terbit secara indie, namun saya merasa bangga bisa memiliki karya kumpulan cerpen seperti Ahmad Tohari yang juga memiliki karya kumpulan cerpen. Saya berharap, buku kumpulan cerpen saya bermanfaat bagi pengembangan karakter bangsa yang sedang digalakkan pemerintah. Ke depan saya juga ingin menulis novel, sebagaimana beliau terkenal dengan novel fenomenal Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Salam Literasi!

Penulis adalah peserta Sagu Sabu Purbalingga

Agus Pribadi

SMP N 5 Mrebet Purbalingga

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post