Agus Salen

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Sampahku Tanggungjawabku(Tagur249)

Lingkungan sekolah kami banyak ditumbuhi pohon penghijauan baik pohon penghijauan produktif maupun pohon penghijauan non produktif. Terasa nyaman saat kami berteduh di bawahnya utamanya pada saat rehat setelah melakukan aktifitas olahraga. Kami juga melakukan kegiatan literasi di bawah pohon-pohon tersebut sungguh menyenangkan. Disamping itu lingkungan sekolah kami nampak rindang dan indah dipandang mata karena aneka bunga yang menyebar di setiap sudut lingkungan.

Setiap pagi kami melakukan kegiatan pembersihan lingkungan dari sampah dedaunan, utamanya saat angin bertiup kencang banyak daun yang berguguran. Kami secara berkelompok dan bergotong-royong melakukan pembersihan sebelum pelaksanaan apel pagi. Kegiatan ini sudah menjadi rutinitas bagi kami dengan senang hatipun kami melakukannya. Sampah-sampah tersebut kami kumpulkan dalam wadah karung, kami golongkan sampah-sampah tersebut berdasarkan jenisnya. Sampah jenis pelastik kemasan minuman kami gabungkan dalam satu wadah, demikian juga dengan sampah jenis dedaunan juga kami gabungkan dalam satu wadah.

Sampah-sampah yang tidak termasuk kedalam kedua kategori tersebut kami pisahkan juga dalam satu wadah tersendiri. Sampah tersebut terdiri kemasan snack, berbagai macam kertas, kantong plastik, kardus dan sampah plastic lainnya. Sampah kategori ini merupakan sampah campuran yang sulit didaur ulang sehingga endingnya akan dibawa ke TPS untuk selanjutnya diangkut ke TPA.

Selanjutnya sampah berupa dedaunan kami olah menjadi kompos padat sedangkan sampah pelastik kemasan minuman kami serahkan kepada pengepul untuk diolah menjadi tali rapiah. Proses pengomposanpn kami lakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Menyiapkan bahan yang diperlukan yang meliputi daun kering, daun basah (hijauh), EM4, dan air secukupnya

2. Menyiapkan peralatan kerja yang terdiri dari kompos bag, ember, dan alat pencacah.

3. Bahan bak berupa daun kering dimasukan ke dalam kompos bag setelah sebelumnya dicacah dengan ketinggian 15 cm

4. Memasukkan daun hijau sebagai lapisan mikroorganisme berkembang biak

5. Menyiram air yang telah dicampur EM4 dengan perbandingan 1 : 5, satu bagian EM4 dicampur dengan lima bagian air kemudian diaduk merata

6. Dilanjutkan dengan memasukkan daun kering setinggi 15 cm kemudaian dilanjutkan dengan memasukkan dau hijauh dan disiram dengan air campuran EM4.

7. Ulangi langkah 3 – 5 sampai kompos bag penuh. Kemudian disimpan selama enam bulan

Demikainlah sedikit wujud kepedulian kami terhadap sampah-sampah yang ada di sekolah. Dengan demikian sampah dedaunan tersebut menjadi sebuah peluang kreatifitas bagi kami untuk berproduksi. Keterampilan membuat kompos padat ini menjadi pengetahuan yang sangat berharga kelak dikemudian hari.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post