Buang Tergesa Ambil Ketenangan (Hari ke-125 dari 365 hari)
Ketenangan mutlak diperlukan untuk mengerjakan ibadah. Padanya tersimpul nilai-nilai keagungan yang patut diraih seorang mukmin. Tidak akan pernah terjadi kekhusyukan dalam mengerjakan satu ibadah jika ketenangan tidak dipenuhi. Keterburu-buruan untuk mengerjakan sesuatu berbeda jauh dengan makna “segera” dalam satu tindakan. “Segera” dalam hal ini memiliki maksud bahwa tidak menunda-nunda melaksanakan sesuatu setelah semua syarat dan adab telah terpenuhi. “Segera” juga sangat dekat dengan sikap kehati-hatian sebelum melakukan satu pekerjaan.
Seorang mukmin dituntut untuk bersikap tenang dalam menjalani kehidupannya. Terlebih untuk urusan salat. Baik salat wajib ataupun sunah. Ketergesa-gesaan memulai salat bukanlah sesuatu yang disukai Rasulullah SAW. Ketenangan diri dan hati sebelum salat dikerjakan memiliki hubungan erat terhadap kesempurnaan salat seseorang. Hal ini telah diingatkan Rasululullah SAW dalam satu hadis berikut ini :
“Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra., dia berkata,”Ketika kami sedang melaksanakan salat bersama Nabi SAW, tiba-tiba Nabi SAW mendengar suara gaduh beberapa orang (yang berlarian). Seusai salat, Rasulullah SAW bertanya,”Mengapa kalian tadi membuat gaduh?” Mereka menjawab,”Kami terburu-buru agar bisa mengikuti salat.” Rasulullah SAW bersabda,”Jangan begitu! Apabila kalian hendak melakukan salat, tenanglah! Kerjakanlah salat yang bisa engkau dapatkan bersama imam, dan sempurnakanlah sendiri rakaat yang tertinggal.” (HR. Al-Bukhari, Terjemah Mukhtashar Shahih Al-Bukhari : 186-187)
Perintah Rasulullah SAW dalam hadis di atas sudah jelas. Rasulullah SAW sangat menginginkan setiap mukmin yang mengerjakan salat tidak dalam keadaan terburu-buru. Perbuatan apa saja yang diiringi dengan ketenangan memberikan banyak keutamaan bagi pelakunya. Kekhusyukan menjadi dekat untuk diraih. Keberkahan hidup semakin dirasakan. Kelembutan hati memberikan kedamaian dalam menjalani kehidupan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
terima ksh pencerahannya pak Ustazd
Alhamdulillah. Barakallah. Terima kasih juga, Pak. Salam silaturahim dari Pangkalan Berandan.
Terimakasih pak untuk ilmunya, semoga kita mendapatkan keberkahan
Amin. Amin. Amin. Alhamdulillah. Barakallah. Salam silaturahim dari Pangkalan Berandan, Bu.
Terimakasih pak untuk ilmunya, semoga kita mendapatkan keberkahan
Terimakasih pak untuk ilmunya, semoga kita mendapatkan keberkahan