Agus Salim Batubara

Guru Sejarah Indonesia di SMA DHARMA PATRA Pangkalan Berandan. Alumnus Sagusabu Langkat 2019. Dilahirkan pada 17 Agustus 1976. Mewujudkan mimpi mendokumentasika...

Selengkapnya
Navigasi Web

Jika Senang Bersenda Gurau (Hari ke-122 dari 365 hari)

Tahapan demi tahapan kehidupan setelah kiamat sangat luar biasa keadaannya. Bagi para pendosa seluruh bagian yang dijalani merupakan keadaan yang sangat menyiksa. Teringat saat hidup di dunia banyak membuang-buang waktu. Menyadari telah melalaikan kesempatan yang diberikan. Waktu yang disediakan diisi dengan kemaksiatan. Diajak melakukan kebaikan selalu ada alasan yang diajukan. Senang menunda-nunda beramal saleh. Tetapi sangat mudah untuk melakukan sesuatu yang mengandung dosa. Penyesalan menjadi teman seiring sejalan ketika menanti giliran untuk diperiksa amal perbuatan. Muncul keinginan untuk bisa melakukan kebaikan sekecil apapun. Tetapi kesempatan tersebut tidak mungkin diberikan lagi. Sebab waktu yang diberikan telah berakhir. Kematian telah datang menjemput. Hal ini tergambar jelas dalam Al-Quran Surat Al-Munāfiqūn pada ayat ke-10 sampai ke-11 sebagai berikut :

”Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kalian, lalu dia berkata,”Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang yang saleh?

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Situasi dan kondisinya jauh berbeda dengan orang-orang beriman. Mereka tidak mengalami kesusahan, kegetiran, dan kesengsaraan. Kegembiraan menjadi hadiah terindah pada waktu itu. Bekal yang sudah dipersiapkan semasa hidup di dunia dinikmati tanpa berkurang sedikit pun. Perlindungan Allah dirasakan langsung. Buah kegigihan beramal saleh memberikan kebahagiaan yang sesungguhnya. Inilah yang menjadi satu kabar gembira dari Rasulullah SAW seperti yang disampaikan dalam sebuah hadis berikut ini :

“Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi SAW, beliau bersabda,”Ada tujuh golongan yang akan diberi naungan oleh Allah SWT, pada hari ketika tidak ada naungan selain naungan-Nya, (yaitu) pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, pemuda yang hatinya terpaut kepada masjid-masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah; berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah, laki-laki yang diajak (untuk berzina) oleh seorang wanita terpandang dan cantik; lalu dia berkata,”Sungguh, aku takut kepada Allah”, orang yang bersedekah dengan menyembunyikannya; sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya, dan orang yang berzikir kepada Allah dalam kesendirian, lalu berlinang air matanya.” (HR. Bukhari, Terjemah Muntakhab Ahadits : 318-319)

Sekarang kehidupan masih dijalani. Kesempatan diberikan seluas-luasnya. Gunakan dengan sebaik mungkin. Perbanyak amal saleh. Raihlah kemuliaan hidup di dunia dan akhirat. Berharaplah hanya kepada Allah SWT. Dambakanlah surga sebagai puncak kebahagiaan orang beriman.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih Pak telah mengingatkan. Luar biasa. Salam Literasi ya Pak?

05 Jun
Balas

Alhamdulillah. Barakallah. Saya juga diingatkan ya. Salam kenal dan literasi dari Pangkalan Berandan, Pak.

06 Jun



search

New Post