Agus Salim Batubara

Guru Sejarah Indonesia di SMA DHARMA PATRA Pangkalan Berandan. Alumnus Sagusabu Langkat 2019. Dilahirkan pada 17 Agustus 1976. Mewujudkan mimpi mendokumentasika...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kaya Tetapi Bangkrut (Hari ke-117 dari 365 hari)

Tidak selamanya hubungan sesama manusia berjalan mulus. Hati bisa tersinggung. Emosi sewaktu-waktu dapat memuncak. Perkataan tanpa disadari telah menyakiti. Belum lagi sikap dan tindakan yang tidak seharusnya dilakukan. Pada sebagian orang situasi dan kondisi seperti ini segera diperbaiki. Sengaja atau tidak tetap dilakukan. Meminta maaf dan kerelaan hati dari orang yang disakiti menjadi sesuatu yang teramat penting untuk dilaksanakan.

Namun, pada sebagian yang lain hal tersebut dianggap biasa. Tidak menjadi masalah. Persoalan meminta maaf bisa dilakukan kapan saja. Sesungguhnya pandangan seperti ini harus diluruskan. Diingatkan betapa kematian dapat terjadi kapan saja. Bayangkan jika mati dalam keadaan belum sempat meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan. Demikian juga dengan kerelaan hati yang belum diperoleh dari orang yang telah disakiti. Urusan ini tetap dilanjutkan hingga pada hari kiamat. Setiap orang yang dizalimi berhak mendapatkan keadilan dari yang menzalimi. Allah SWT memberikan keadilan-Nya kepada siapa saja yang menganiaya dan dianiaya.

Masalah ini telah diingatkan dengan baik oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis berikut ini :

“Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,”Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Mereka menjawab,”Menurut kami, orang yang bangkrut adalah orang yang tidak memiliki uang maupun barang.” Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya orang yang bangkrut di antara umatku adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan membawa pahala salat, puasa, dan zakat. Tetapi dahulu dia pernah mencela orang, menuduh orang berzina, memakan harta orang, menumpahkan darah orang, dan memukul orang. Maka kebaikan-kebaikannya diberikan kepada orang-orang (yang dizaliminya) itu. Jika seluruh kebaikannya sudah habis sebelum semua tanggungannya tertunaikan, maka dosa orang-orang (yang dizaliminya) itu diambil dan ditimpakan kepadanya. Lalu dia sendiri dicampakkan ke dalam api neraka.”(HR. Muslim,Terjemah Muntakhab Ahadits : 497)

Kebangkrutan pahala bagi seorang mukmin dapat saja terjadi. Rasulullah SAW telah mengingatkannya. Berhati-hatilah dalam pergaulan. Bijaksanalah dalam berbicara, bersikap, dan berbuat. Kata orang-orang tua bijak nan bestari,”Pikir itu pelita hati. Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna.”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sesal kemudian tiada guna, mantap pak

31 May
Balas

Alhamdulillah. Barakallah. Terima kasih, Mbak.

01 Jun

Mantap

31 May
Balas

Alhamdulillah. Barakallah. Terima kasih telah membaca tulisan sederhana saya. Salam kenal dari Pangkalan Berandan, Bu.

01 Jun

Terimakasih pencerahannya

31 May
Balas

Alhamdulillah. Barakallah. Terima kasih juga, Mbak. Senang dapat berbagi. Salam kenal dari Pangkalan Berandan.

01 Jun

Mantap

31 May
Balas

Alhamdulillah. Barakallah. Terima kasih, Mbak. Salam kenal dari Pangkalan Berandan.

01 Jun



search

New Post