Agus Salim Batubara

Guru Sejarah Indonesia di SMA DHARMA PATRA Pangkalan Berandan. Alumnus Sagusabu Langkat 2019. Dilahirkan pada 17 Agustus 1976. Mewujudkan mimpi mendokumentasika...

Selengkapnya
Navigasi Web

Si Bakhil dan Si Dermawan (Hari ke-128 dari 365 hari)

Bersedekahlah. Apa saja bisa disedekahkan. Ini merupakan amal yang memiliki nilai kebaikan berlipat ganda. Banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi SAW yang menginformasikan tentang keutamaan mengeluarkan harta untuk kepentingan agama. Sebaliknya, kerugian akibat keengganan melakukannya juga banyak diinformasikan.

Seorang mukmin seyogyanya mengeluarkan sedekah di setiap hari. Rutinitas ini sebenarnya merupakan sarana pelatihan jiwa yang terbaik. Mengeluarkan sedikit harta untuk keperluan agama Islam butuh pengorbanan dan kerelaan tingkat tinggi. Apalagi jika pengeluaran tersebut ditujukan untuk menolong seseorang yang tidak mampu.

Tidak ada kerugian bagi seorang mukmin yang melazimkan bersedekah. Banyak keuntungan yang akan diperolehnya. Kebahagiaan dunia dan akhirat menjadi sesuatu yang pantas diraih melalui ibadah yang selalu dikaitkan dengan harta. Kelapangan jiwa menjalani kehidupan merupakan satu dari sekian keutamaan sedekah yang dilaksanakan. Syarat keikhlasan harus dipenuhi. Menjaga adab-adabnya dengan sebaik mungkin.

Sebaliknya, banyak kerugian yang terjadi ketika seseorang enggan bersedekah. Kalaupun dilaksanakan itupun dengan situasi dan kondisi terpaksa. Belum lagi faktor mencari nama saat melakukannya. Selain itu, kekerdilan jiwa akan menyergap bagi yang malas mengambil bagian dari ibadah yang para sahabat Nabi SAW berlomba untuk melakukannya.

Nabi SAW sendiri telah memberikan perumpamaan yang luar biasa antara seseorang yang dermawan dan bakhil terhadap harta yang dimilikinya. Hal ini telah disampaikan dalam hadis berikut ini :

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa dia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,”Perumpamaan orang yang bakhil dan dermawan adalah seperti dua orang yang masing-masing mengenakan baju besi yang menutupi dada sampai batas lehernya. Setiap kali orang yang dermawan bersedekah, baju besi tersebut menjadi longgar hingga melindungi seluruh kulit tubuhnya dan menutupi jari-jari tangan dan kakinya. Sedangkan bagi orang yang kikir, setiap kali dia ingin bersedekah, baju besi tersebut menyempit hingga setiap lingkarannya menghimpitnya, lalu dia berupaya melonggarkannya namun tidak mampu.” (HR. Al-Bukhari, Terjemah Mukhtashar Shahih Al-Bukhari : 339-340)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terimakasih ilmunya pak, semoga kita bisa menjadi manusia yang dermawan.

12 Jun
Balas

Alhamdulillah. Amin. Amin. Amin. Barakallah. Sukses ya, Bu.

12 Jun



search

New Post