Agus Siswanto

Alumni D 3 Pendidikan Sejarah IKIPN Yogyakarta tahun 1988, pernah mengajar di Baucau Timor Timur (1989 - 1999). Kini mengajar di SMAN 5 Magelang, hobby olah rag...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mereka Memang Beda (Sebuah Refleksi Hari Kebangkitan Nasional)
sumber: kemdikbud.go.id

Mereka Memang Beda (Sebuah Refleksi Hari Kebangkitan Nasional)

Melepaskan diri dari zona nyaman adalah sesuatu yang luar biasa bagi siapa pun. Pada umumnya orang justru akan memperlama berada dalam posisi ini. Karena sejatinya posisi ini yang dicari oleh setiap orang. Maka ketika ada orang yang justru beringsut dari zona tersebut mendatangkan sejuta pertanyaan besar. Ada apa dengan dia? Dan bukan tidak mungkin sebagian orang menganggapnya sebagai langkah bodoh.

Langkah berani ini telah dilakukan pada 113 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1908. Saat itu 3 orang pemuda memberanikan diri untuk beringsut dari zona itu. Mereka adalah dr. Sutomo, dr. Gunawan dan dr. Wahidin Soedirohusodo. Langkah berani mereka bukan langkah yang tidak beresiko. Suasana penjajahan menjadi ancaman bagi siapa pun yang menciba mengusik kekuasaan colonial. Dan bukan tidak mungkin penjara sebagai imbalannya.

Bagi ketiga pemuda tersebut, sebenarnya tidak ada yang kurang pada diri mereka. Dalam strata sosial, kedudukan mereka begitu mapan. Mereka adalah putra para bangsawan, sehingga mendapat hak privilege menikmati pendidikan. Dan tidak tanggung-tanggung mereka bisa masuk STOVIA (Sekolah Dokter Jawa). Strata bangsawan selain mendapat keistimewaan dari pemerintah colonial, mereka juga dihormati oleh bangsanya sendiri, karena mereka masih keturunan darah biru.

Sisi lain yang tak kalah bersinar adalah masa depan mereka. Dengan menempuh pendidikan di STOVIA, jalur karir mereka terlah terbentang cerah. Ibarat karpet merah yang hendak mereka lalui. Pundi-pundi gulden dipastikan mengalir ke kantong mereka denghan profesi dokter yang mereka pegang. Penghargaan dari siapa pun, baik kaum kolonialis maupun rakyat jelata sudah pasti akan didapatkan. Posisi sebagai dokter, membuat mereka mampu berdiri di sisi mana pun.

Namun berbagai gambaran tersebut tidak mampu menahan langkah mereka. Bekal kemudahan untuk bergerak, justru digunakan untuk menggalang kekuatan membentuk sebuah organisasi pergerakan. Langkah-langkah mereka ke berbagai pelosok Jawa, justru dijadikan ajang kampanye bagi organisasi yang akan mereka dirikan. Sebuah langkah anti kemapanan bagi sebagian kaum bangsawan.

Muluskah langkah mereka? Tentu saja tidak. Para orang tua yang sudah memimpikan kedudukan sosial karena profesi itu tentu saja keberatan. Ancaman penangkapan dan black list dari pemerintah colonial pun menjadi ketakutan yang nyata. Karena bukan tidak mungkin hal itu akan berdampak pada kedudukan orang tua dalam pemerintahan colonial. Sebuah ancaman yang menakutkan.

Langkah berani yang dilakukan ketiga pemuda di jamannya itu, hendaknya menjadi cermin buat kita semua. Dengan segala potensi yang dimiliki, medan perjuangan terbentang luas. Mengangkat senjata, tentunya bukan satu-satunya cara berjuang. Setiap orang dapat melakukan perjuangan untuk negara ini dengan cara masing-masing. Termasuk kita para guru maupun penulis.

Fakta yang tidak terbantahkan, bahwa melalui pendidikanlah percepatan perjuangan bangs aini tercapai. Saat pemerintah colonial Hindia-Belanda menerapkan Politik Ethis pada awal tahun 1900an, justru laju perjuangan semakin cepat. Sector pendidikan yang menjadi bagian dari Politik Ethis menyumbangkan banyak kaum intelek di negeri ini, termasuk ketiga tokoh di atas. Dan hal ini bukan tidak mungkin terjadi pada zaman ini.

Lembah Tidar, 20 Mei 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap surantap Pakdhe... Sukses selalu

29 May
Balas

Ketiga tokoh yang luar biasa berjuang demi bangsa Indonesia. Kita penerusnya.

15 Jul
Balas

Salut dan hormat pada keberanian dan langkah yang diambil oleh tiga tokoh luar biasa itu. Semoga semangatnya selalu memantik kita untuk terus berupaya dengan sungguh-sungguh demi kemajuan bangsa. Salam sukses selalu, Pakdhe.

21 May
Balas

Ulasan nan menginspirasi. Salut dengan Bapak. Semoga sehat dan bahagia

22 Dec
Balas

Mantap sekali pemaparannya..belajar sejarah menjadi idola... semangat belajar.. terima kasih sudah berbagi ilmu yang bermanfaat..salam hormat.

10 Jul
Balas

Saat ini terjadi lagi pak..bayak anak muda yang senang di zona nyaman...berkat kesuksesan orang tuanya...artikel yang menginspirasi..apik pak

04 Jun
Balas

Kalo sejarah dinarasikan seperti ini rasanya lagi nih menarik siswa ya Pak

04 Jun
Balas

Lha tulisan pakde kok macet di dini to

27 Jun
Balas

Mantap super keren pak. Barakallah

09 Jun
Balas

Ulasan yang keren Pak, semoga jiwa patriotisme dan pantang menyerah dapat diteladani generasi sekarang yang selalu mencari zona nyaman. Salam sukses selalu.

27 Jun
Balas

Salam kenal, Pak Agus. Terima kasih sudah berbagi kisah para pahlawan,. Saya setuju bahwa pendidikan merupakan percepatan perjuangan bangsa ini tercapai kemajuan dan pembangunan Indonesia. Salam sehat dan sukses selalu.

25 May
Balas

Mantap keren ulasannya pak De, mencerahkan sekali, salam sukses selalu

22 Dec
Balas

Tiga tokoh inspiratif yang disajikan apik. Salam kenal Pak Agus,saya ijin follow. Ternyata kita satu almamater D3 Sejarah IKIP Yogya, saya angkatan1986

27 May
Balas

mantap Pak De, sajian yang menawan ttg tiga tokoh dalam membincang kebangkitan nasional....keren yg bicara ahlinya...sehat n sukses sll nggih

01 Jun
Balas

Keren pakde' mencerahkan dan mengenang sejarah

14 Nov
Balas

Keren pakde' mencerahkan dan mengenang sejarah

14 Nov
Balas

Ulasan yang sangat menginspirasi Pak De. 3 Tokoh Pejuang yang luar biasa. Sukses dan sehat selalu

01 Jul
Balas

Wah, tiga tokoh yang perlu dicontoh dan diteladani ya pak de, keren ulasannya pak de

24 May
Balas

mantap keren cadas... ulasan keren menewen...selalu keren...sukses selalu... salam literasi dari Banyumas

09 Jun
Balas



search

New Post