(Nikmati Kupat Tahu, kuliner khas Magelang)

Sampai di rumah, sudah hampir Magrib. Maklum jalan agak macet. Namun sebelum sampai di rumah, sempatin makan siang agak sore di kuliner andalan Magelang. Tahu, kan? Yah, mampir di Kupat Tahu Pelopor.

Ada yang lucu saat kami akan mempir ke tempat kuliner tersebut.

“Bu, kita mampir makan siang dulu, ya,” tawar istri saya.

“Nggak, Bu. Kami masih kenyang, tadi juga baru makan di Asrama Haji,” jawab salah seorang ibu.

“Kita nyoba nikmati kupat tahu.”

“Kupat tahu?”

“Iya.”

“Ayo ...”

“Tadi katanya kenyang?” tanya istri saya.

“Hehe ... dengar kupat tahu, langsung berubah pikiran.”

Maka kami langsung berhenti di Kupat Tahu Pelopor di sekitaran Blabak. Tanpa ba bi bu, langsung saja pesan 4 porsi kupat tahu. Untung agak lengang, karena sudah agak sore. Sebab kalau sekitar jam 12 – 2 siang, antrian panjang banget. Maklum saja kupat tahu satu ini termasuk salah satu kupat tahu laris di wilayah Magelang.

Ternyata benar juga apa yang teman-teman bilang, kata kupat tahu mampu meruntuhkan iman mereka. Hehe ... Paduan antara kobis, tauge, tahu, yang dicampur dengan sambal kacang dengan tingkat kepedasan sesuai selera, benar-benar luar biasa. Walhasil, perut yang katanya sudah kenyang, mendadak menjadi longgar kembali saat suap-suapan demi suapan pindah ke perut.

Hmmm ... ternyata tingkat kekenyangan seseorang dapat saja berubah gegara kuliner yang lain. Maka, waspadalah!

Lembah Tidar, 26 Desember 2022