Agus Suganda

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Maafkan Kami Ibu

Maafkan Kami Ibu

Hari itu, Jum’at 28 April 2017, di sebuah hotel di Jakarta, tepat nya Sheraton Media Hotel & Towers, di sebuah ruangan pertemuan tampak berderet meja –meja yang ditutpi taplak hijau tua, dan di atasnya telah siap deretan gelas yang telah terisi air mineral.

Satu per satu peserta memasuki ruangan yang berada di depan Ball Room hotel itu. Semua peserta kegiatan Loka Karya Penulisan Karya Kreatif Bagi Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah sudah siap mendengarkan pemaparan materi dari pemateri handal Mas Ihsan dan Mas Eko. Semua tampak konsentrasi memperhatikan pemateri, kecuali seorang peserta yang duduk di deretan meja bagian kiri,ke empat dari depan,Hamdan,seorang pengawas SMP dari kota Cimahi. Dia tampak gelisah,tidak bisa fokus kepada materi yang pemateri sampaikan. Terbayang di benak pikirannya terbaring seorang wanita tua usia 80 tahunan tergolek tidak berdaya di atas ranjang yang dialasi selembar kasur khusus terbuat dari karet yang diisi angin. Dihidung nya tampak tertanam sebuah selang yang berfungsi sebagai alat masuknya makanan dan minuman. Di sudut kamar tampak juga sebuah tabung gas oksigen yang sekali -kali digunakan bila ibu nya merasa sesak.

“Oh ibu betapa menderitanya engkau. Dulu engkau seorang ahli ibadah yang tak pernah meninggalkan sholat 5 waktu dan sholat sunnah lainnya, terutama sholat tahajud.Engkau selalu bangun setiap malam. Di malam hari engkau selalu mengajari ngaji para remaja di kampung Awilarangan kota Cililin. Di hari jumat sore engkau pun tak pernah alfa hadir di masjid taklim kampung sebelah, mengajari ngaji ibu-ibu. Sebagai istri yang taat suami, di pagi hari engkau membantu suami pergi ke sawah. Engkau pun sangat dikenang oleh masyarakat di kampung karena sifat sosial mu sangat tinggi. Tapi kini engkau terbaring tak berdaya,hampir satu tahun sejak engkau di rawat di Rumah Umum Daerah (RSUD) Cianjur”.

********************************************************************************

Menjelang pertemuan sesi malam,Hamdan datang masuk ruangan lebih dulu. Tampak beberapa peserta sudah memasuki ruangan. Dia melihat Mas Eko sedang persiapan menyampaikan materi. Segera ia menghampirinya.Sudah sejak sore ia berniat ingin konsultasi tentang judul tulisan yang akan dia tulis.

“Selamat malam,Mas Eko. Saya Hamdan,pengawas SMP Kota Cimahi”.Pak memperkenalkan dirinya.

“Selamat malam Pak Hamdan, ada yang bisa saya bantu?” Mas Eko menyapa kemabali dengan ramah.

“Mas, saya punya dua tema untuk jadi judul tulisan saya nanti”.Pak Hamdan mulai menjelaskan maksudnya.

“Bagus Pa, apa saja Pa?” Tanya Mas Eko.

“Dilatarbelakangi oleh temuan di sekolah binaan saya,hampir 80% lebih guru nya belum naik pangkat ke golongan IV.b,sehingga saya ingin menulis “Langkah Cepat dan Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas”. Jawab Hamdan dengan semangat.

“Wah,keren Pak,bagus..boleh Pak, dan yang kedua apa” Mas Eko kembali bertanya.

“Saya punya seorang yang sedang sakit parah, sudah lama terbaring tak berdaya, saya ingin membuat kenangan buat ibu”. Pak Hamdan berkata terputus-putus dan terbata-bata, menahan perasaan sedihnya. Tak tertahankan air matanya tidak terbendung keluar mengaliri kulit mukanya yang sudah mulia menua.

Mas Eko menangkap kesedihan yang cukup dalam sedang dirasakan oleh Pak Hamdan. Dengan bijak Mas Eko memberi semangat, “Ayo pa, bagus itu.Buatlah kenangan yang terindah untuk bundanya,nanti saya bantu”

“Terima Kasih mas, tolong saya diantu ya. Saya betul-betul baru belajar menulis.Dulu saya ketika masih jadi guru pernah membuat LKS Bahas Inggris bersama teman-teman, yang diberi nama LKS Citra.Pernah beredar ke beberapa kota di Jawa Barat”. Dengan semangat Pak Hamdan menjelaskan, walau masih namapak dari nada suaranya masih menekan emosi kesedihannya.

Terdengar suara pembawa acara mengumumkan bahwa acara akn segera dimulai, Semua peserta kembali ke tempat duduk masing-masing. Pak Hamdan duduk bersama Pak Uray seorang pengawas SMP dari Pontianak. Sambil memperhatikan Mas Eko menyajikan materi, terbayang kembali sosok wajah ibunya. Dia merasa sangat berdosa karena sudah dua minggu tidak menengoknya.

“Ibu,maafkan anak mu ini. Engkau telah berhasil membesarkan dan mendidik delapan putra-putri mu dengan ilmu agama, dan menyekolahkan kami, sehingga semuanya Alhamdulillah jadi sarjana. Tapi kini kami tidak bisa setiap hari menungguimu.Sabtu depan Insya Alloh aku mengunjungi mu”. Gumam Pak Hamdan dalam hatinya.

(Cianjur,Sabtu Malam Jam 22:55, ditulis sambil piket menunggu ibu yang sedang terbaring sakit. Ini tulisan pertama saya hasil sepulang dari pelatihan di Sheraton Media Hotel & Towers. Mohon saran dari rekan-rekan yang sudah berpengalaman. Khususon Terima Kasih yang tak terhingga buat Mas Ihsan & Mas Eko )

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren banget, Kang Agus Suganda... Tulisan mengalir. Terus menulis...

06 May
Balas

Subhanallah, bikin mata meleleh.

11 May
Balas

Mantap, Pak Agus.

11 May
Balas

Keren Pak Agus...

12 May
Balas

Tulisan perdana saja sudah top markotop, salam kenal dari Semarang Bapak. Saya juga pemula.

08:57
Balas

Terima kasih supportnya Mas Ihsan..

06 May
Balas

Alhamdulillah semoga menjadi inspirasi bagi smua insan di dunia, Mohon maaf atas kekurangannya terutama dr tata bahasa dan tata kalimatnya,,,,,,,maklum pemula,,,,

08:46
Balas

Great.....jngan lelah tuk berkarya....

12:58
Balas

Siap cinta..hehe

08 May



search

New Post