Cara baru atau cara lama

Oleh: Agus Sukamto

01/01/2021

Tahun baru 2021 sudah datang. Semester 2 juga sebentar lagi akan berjalan. Sudah siapkah kita menjalaninya?

Pengalaman pertengahan semester 2 awal Pandemi kita semangat untuk belajar dari rumah. Belajar daring maupun luring. Pembelajaran dengan internet seolah asik-asik saja. Walaupun beberapa masih kesulitan menggunakannya

Semester 1 kemarin sepertinya semangat belajar daring mulai menurun. Siswa mulai jenuh dengan pembelajaran daring dan pembelajaran jarak jauh. Mahalnya kuota juga menjadi masalah buat beberapa siswa. Beruntung ada bantuan kuota dari Kemdikbud. Walau, kuota bantuan tidak sepenuhnya terpakai. Karena hanya aplikasi tertentu yang bisa digunakan dengan koluota belajar. Kurangnya pengetahuan dan sosialisasi juga jadi penyebab kurang maksimalnya penyaluran kuota internet tersebut.

Menurunnya kualitas belajar juga datang dari beberapa aspek. Diantaranya adalah Pembatasan pembelajaran hanya sebatas kompetensi esensial, keluhan para orang tua yang memanjakan siswa akan tugas yang diberikan guru, bahkan diikuti himbauan dari kepala daerah.

Keluhan orang tua yang ditanggapi oleh SKB menteri yang melahirkan kebijakan membolehkan pembelajaran tatap muka. Walaupun kebijakan masih harus dengan persetujuan kepala daerah, kebijakan ini harus disiapkan dengan baik. Bagi yang diperbolehkan tatap muka, harus siap protokol. Harus siap juga membantu beberapa siswa mengejar ketertinggalan selama pembelajaran jarak jauh.

Perlu inovasi untuk membantu siswa mengejar ketertinggalannya. Cara belajar yang lama perlu ditingkatkan. Sharing antar guru perlu terus dilakukan. Dengan begitu akan mendapatkan metode yang tepat untuk mengejar ketertinggalan.