Agus Sumarno, S.Pd.,MM.,M.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MEREDAM PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA  (43)
Ilustrasi pergaulan bebas

MEREDAM PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA (43)

Artikel:

UPAYA MEREDAM PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA

Oleh: Agus Sumarno, S.Pd.,MM.,M.Pd.

Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang ingin selalu bergaul dengan manusia lain dalam masyarakat. Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. 

Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal-hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas. Hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.

Dalam usia remaja ini biasanya seseorang sangat labil. Dia mudah terpengaruh oleh bujukan. Bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak. Pergaulan remaja berupa tekanan teman dengan rasa solidaritas, ingin diterima, dan sebagai pelarian, benar-benar ampuh untuk mencuatkan kenakalan remaja yaitu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja.

REMAJA DAN LINGKUNGAN SOSIAL

Dalam hidupnya, seorang remaja tak lepas dari hubungan antar individu dalam lingkungan sosial. Lingkungan sosial meliputi teman sebaya, masyarakat dan sekolah. Sekolah mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi remaja. Selain di rumah, sekolah adalah lingkungan kedua di mana remaja banyak melakukan berbagai aktivitas dan interaksi sosial dengan teman-temannya.  

Masalah yang dialami remaja yang bersekolah lebih besar dibandingkan yang tidak bersekolah. Hubungan dengan guru dan teman-teman di sekolah. Mata pelajaran yang berat sering menimbulkan konflik yang  cukup besar bagi remaja. Pengaruh guru juga sangat besar bagi perkembangan remaja karena guru adalah orang tua bagi remaja ketika mereka berada di sekolah.

Pada masa remaja, hubungan sosial memiliki peran yang sangat penting bagi remaja. Remaja mulai memperluas pergaulan sosialnya dengan teman-teman sebayanya. Remaja lebih sering berada di luar rumah bersama teman-teman sebayanya. Karena itu,  dapat dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebayanya pada sikap, minat, penampilan dan perilaku lebih besar daripada pengaruh orang tua.

Brown (1997) menggambarkan empat cara khusus, bagaimana terjadinya perubahan kelompok teman sebaya dari masa kanak-kanak ke masa remaja: (a) Pada usia 12 tahun, remaja awal mulai menjauhkan diri dari orang dewasa dan mendekatkan diri dengan teman sebaya, (b) Remaja berusaha menghindari pengawasan yang ketat dari orang tua dan guru dan ingin mendapatkan kebebasan, (c) Remaja mulai banyak berinteraksi dengan teman sebaya dari jenis kelamin yang berbeda, (d) Selama masa remaja, kelompok teman sebaya menjadi lebih memahami nilai-nilai dan perilaku dari sub-budaya remaja yang lebih besar. 

PERGAULAN BEBAS

Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang karena melewati batas-batas norma yang ada. Pergaulan bebas juga dapat diartikan sebagi perilaku melanggar norma agama maupun norma kesusilaan. Pergaulan bebas sering dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif seperti seks bebas, narkoba, kehidupan malam, dan hura-hura lainnya. 

Para ahli pendidikan berpendapat bahwa remaja adalah seseorang yang berusia 13-18 tahun. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak ke dewasa. Seorang remaja sudah tidak lagi dikatakan anak-anak, namun masih belum pantas dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai bagi dirinya.

Remaja adalah individu yang labil emosinya. Mereka sangat rentan oleh pengaruh negatif. Masa remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas makin membuat potensi generasi muda berkurang.

Remaja belum cukup matang kepribadiannya. Mereka sedang mencari jati diri yang sesuai baginya. Remaja suka coba-coba sehingga mengundang bahaya. Kesalahan yang dilakukan sering mengundang kekhawatiran dan perasaan yang tidak menyenangkan bagi orangtua dan lingkungannya. 

Di era globalisasi informasi ini remaja seringkali melakukan pacaran di luar batas. Akibatnya banyak remaja putus sekolah karena hamil. Dalam hal ini remaja perlu diberikan wawasan pentingnya tanggung jawab. Keindahan pada masa pacaran hanyalah sesuatu yang semu dan tak akan berlangsung selamanya. Mereka perlu diberikan kesadaran bahwa kenyataan tidak selalu sesuai dengan harapan. 

Berdasarkan penelitian di sebuah desa di Indonesia, sekitar 60- 80 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Pola hidup seks bebas remaja, baik di pondokan maupun kos-kosan berkembang semakin serius.  Hal ini karena remaja jauh dari pemantauan dan bimbingan orangtua. 

Hubungan seks pranikah bisa mengakibatkan risiko kanker mulut rahim, penyakit kelamin, dan HIV/AIDS. Godaan-godaan kesenangan di kalangan remaja bisa menyebabkan lupa diri. Hal ini disebabkan oleh lemahnya benteng mental dan keagamaan yang lemah. Solusinya, remaja perlu pendampingan orangtua dan selektif dalam berkawan, dan bekal ilmu agama yang kuat.

PENYEBAB MARAKNYA SEKS BEBAS

Ada banyak hal yang memicu maraknya seks bebas di kalangan remaja. Kemajuan teknologi yang tak terbendung lagi ini menjadi salah satu penyebabnya. Remaja bisa mendapatkan informasi tentang seks secara terbuka luas. Dalam hal ini orangtua, masyarakat, dan pemerintah memiliki tanggung jawab dalam meredam maraknya seks bebas. 

Sikap mental remaja yang tidak sehat juga menjadi pemicu maraknya seks bebas. Remaja harus memiliki pondasi keagamaan, etika, dan moralitas. Tanpa itu semua, remaja akan mudah terombang-ambing dalam kegalauan yang berkepanjangan. Remaja hendaknya selalu dibimbing dan dipantau oleh orangtua dalam setiap aktivitasnya. Jika ada perilaku remaja yang menyimpang di lingkungan masyarakat, siapapun harus tak segan-segan untuk menegurnya dengan cara yang tepat.

Faktor kepedulian keluarga juga tak kalah pentingnya. Tindakan keluarga yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, dan memaksakan kehendak kepada anaknya seringkali menjadi bumerang bagi orangtua. Untuk itu, rasa kasih sayang, simpati, dan komunikasi yang hangat dari orangtua sangat diperlukan agar remaja tetap berjalan pada norma yang berlaku di masyarakat.

Perilaku remaja yang menyimpang juga sering terjadi akibat rasa kecewa terhadap suatu kondisi yang ada. Yaitu ketika seseorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaan, ia akan melampiaskan ke sekelilingnya. Hal ini tentu bisa menyebabkan remaja lepas kontrol dan terjerembab kepada hal-hal negatif seperti narkoba dan pergaulan bebas. Jika tak segera ditangani, ungkapan kekecewaan itu akan berkembang kepada remaja lain. 

Dampak pergaulan bebas biasanya mengarah pada tindakan seks bebas, kergantungan obat, menurunnya tingkat kesehatan, renggangnya hubungan keluarga, dan menurunnya prestasi. Untuk menanggulanginya, semua pihak  perlu mencurahkan empati kepada masalah pergaulan remaja. Remaja perlu diarahkan kepada perilaku positif seperti kegiatan akademik, olahraga, seni budaya, maupun keterampilan.

PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI

Remaja memiliki rasa keingintahuan yang besar dan memiliki hasrat untuk mencoba hal-hal yang belum pernah dilakukan. Apabila tidak diberikan perhatian dan dibiarkan tanpa pengawasan, perbuatan remaja akan memunculkan berbagai masalah. Salah satu masalah yang bisa timbul akibat perilaku tersebut adalah masalah kesehatan reproduksi.

Remaja pada masa pubertas perlu mendapatkan informasi yang akurat tentang masalah reproduksi. Jika tidak, mereka akan mencari dan mendapatkan informasi dari sumber-sumber yang kurang tterpercaya seperti dari teman dan media-media porno. Akibatnya persepsi mereka tentang seeks dan kesehatan reproduksi menjadi salah dan tidak sehat. 

Kesehatan reproduksi adalah segala sesuatu yang menyangkut kesehatan seksual dan pendidikan seksual yang bertujuan untuk mencegah, menjaga, dan mengembalikan fungsi organ seksual dari gangguan. Masalah ini sesungguhnya bukan hanya urusan perempuan karena berdampak pada kehamilan. Kesehatan reproduksi merupakan urusan bersama. Remaja perlu memahami secara mendalam tentang fungsi-fungsi alat reproduksi dan upaya untuk menjaganya. 

Sudah saatnya di kalangan remaja diberikan bekal pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah. Pendidikan ini bukan saja memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi juga bahaya akibat pergaulan bebas seperti penyakit menular seksual. Dengan demikian, remaja akan terhindar dari perilaku seks bebas. Untuk itu, orangtua tidak boleh cuek terhadap perkembangan anak-anaknya.   

Selain bekal pendidikan kesehatan reproduksi, juga ada cara menghindari pergaulan bebas di kalangan remaja. Remaja perlu selalu diingatkan  kepada jerih payah orangtua. Orangtua bekerja dengan menguras tenaga tentunya untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Orangtua selalu mengharapkan agar anaknya memiliki perilaku yang baik dan sukses dalam pendidikan. 

Untuk menghindari pergaulan yang tidak baik, remaja disibukkan dengan hal-hal yang positif. Selain itu, mereka juga diberikan kesadaran pentingnya menaati peraturan hukum. Di negara hukum ini perlu dipahami bahwa siapapun yang melanggar hukum akan dikenai sanksi. Di dalam tata pemerintahan kita ini tentu sudah banyak sekali aturan yang harus ditaati agar remaja tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.   

***

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantap ulasannya keren

20 Sep
Balas



search

New Post