PRESIDEN PENYAIR (78)
Puisi:
PRESIDEN PENYAIR
Oleh: Agus Sumarno
Hidup ini terasa getir
Politikus pidato kayak petir
Padahal rakyatnya nyinyir
Korban pandemi banting stir
Kini jadi tukang parkir
Pejabat politik saling sindir
Bahasanya sering diplintir
Lagaknya mirip tukang sihir
Abrakadabra harus minggir
Asal jangan lupakan takdir
Enakan jadi sopir
Digaji majikan, armada diparkir
Alasannya dikepung banjir
Urusan setoran dia mahir
Makan opor bilangnya kecipir
Lalu untuk apa kita lahir
Kalau masa depan kocar-kacir
Hidup sulit tak ada yang mikir
Inikah negeri kaum kikir
Tiada peduli kaum fakir
Jika aku jadi presiden penyair
Rakyat kubuatkan antologi dzikir
Agar tak menghujat kaum kafir
Maklum, buta huruf sejak lahir
Meski cuma segelintir
***
Pracimantoro, 2 September 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar