Hujan

Hujan ini telah mengingatkanku tentang pertemuan kita dulu. Kau berdiri dipojok toko dengan baju dan rambutmu yang basah. Ada yang membuat mataku memaksa aku menoleh padamu, Kau termangu dan seakan menyimpam banyak gundah. Ditanganmu kulihat tas berwarna hitam Entah berisi apa aku tak tahu Mungkin makanan, baju ... Sepatu atau sesuatu yang sangat berharga bagimu Hujan masih saja deras ketika engkau memaksakan wajahmu menoleh ke atas langit Ada mendung yang masih saja menggelayut, yang akan terus menumpahkan hujan. Tak mungkin rasanya hujan sebesar ini engkau terjang dan kau lalui begitu saja.

Aku masih melihatnya ... Samar kulihat raut wajahmu yang ayu, cantik Disela hujan yang menghalangi pandangku padamu. Ada rasa ingin mendekat, namun aku malu.

Hampir satu jam kita sama-sama menanti hujan reda Dia disana, sepuluh meter dari tempatku berdiri Terus kupandangi gadis berambut basah, Berbaju basah.

Ada rasa penasaran, kudekati dia, Sekedar menyapa Dia begitu penuh pesona Dia cantik, putih, dan tentu saja dia masih sendiri. Berdiri dia disana menanti hujan yang tak kunjung berhenti. Dan wajahnya yang muram ... Itu hanya dia yang tahu jawabannya.

Hari ini ... setelah kejadian itu, beberapa tahun yang lalu Gadis manis berambut basah duduk disampingku Menyandarkan pundaknya dengan manja Memandang hujan yang sedang berlagu Tentang indah, tentang manis sebuah memori Didepanku terhidang sepotong kue kehangatan Yang siap mendendangkan tentang lagu-lagu kemesraan.

"Kemesraan ini ... Janganlah cepat berlalu"

Rdk-31_01_19