Agus Susianto,S.Pd.

Guru SMK MAKARYA 1 JAKARTA. Tak jauh dari Pondok Indah Mol 2 (PIM2) Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Alumni Universitas Negeri Semarang (UNNES)jurusan PBSID (Pendi...

Selengkapnya
Navigasi Web
22 Missed Call from Toraja (Sebuah Novel) #TantanganGurusiana#TantanganHarike-1#
(Novel ) Bagian 1 Mualaf Syifa

22 Missed Call from Toraja (Sebuah Novel) #TantanganGurusiana#TantanganHarike-1#

"Marilah kita mulai acara pembacaan Syahadat oleh mualaf bernama Magdalena Pilo. Akwat ini sudah hampir 2 minggu tinggal di Wisma Mualaf. Lahir di Toraja, Sulawesi Selatan". Ustad Hanan mengawali setelah selesai acara pengajian komunitas ibu-ibu di Masjid sebelah kantor besar di Jakarta Selatan.

Perempuan berwajah putih dengan mata sedikit sipit Khas Gadis Suku Toraja, dengan kerudung putih itu mendekat ke tengah masjid tempat pengajian ibu-ibu berada. dua buah layar projektor menyorot ke bagian dinding masjid. Perempuan itu mendekat tak jauh dari Ustad Hanan. Dengan bersemangat ia menerima mic tanpa kabel itu. Seluruh jamaah pengajian Malam Jumat diam. Seluruh pandangan tertuju pada perempuan itu. Perempuan dari Toraja yang akan menjadi mualaf itu tentu mempunyai banyak kisah sehingga memutuskan menjadi mualaf. Jamaah pengajian malam Jumat diam ketika perempuan itu diminta bercerita.

"Saya berasal dari Palopo, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tanggal 31 Desember 1990. Toraja adalah tempat yang indah dan terkenal di Indonesia bahkan mancanegara. Mayoritas keluarga kami Kristen dan kuat dalam budaya terutama Upacara Kematian Rambu Sora. Upacara yang membutuhkan biaya besar sampai ratusan juta. Ayah saya biasanya menjadi peniup Seruling Khas Toraja ketika Upacara tersebut. Memakan daging babi adalah hal yang biasa bagi keluarga kami."

"Ibuku bernama Marcelinna Rembon dan Frans Pilo Pakieding. Saya anak kedua dari tiga bersaudara. Ayah bekerja sebagai buruh angkut pasir, beternak babi, dan bertani. Ibuku sebagai pemetik kakao di tanah adat dan menggarap kebun sayuran yang tak terlalu luas milik nenek. Abangku bekerja menjadi buruh angkut pasir dan penambang sama seperrti ayah setelah lulus SMP. Adik perempuanku saat ini tidak diketahui keberadaannya setelah berhenti sekolah SMA karena tidak ada biaya. Beberapa saudara sudah ditanya namun tidak ada yang tahu "

"Keadaan ekonomi yang sulit membuat membuat saya diajak tante ke Jakarta. Sebuah perjalanan yang jauh yang harus dijalani.

.............

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post