Agus Susianto,S.Pd.

Guru SMK MAKARYA 1 JAKARTA. Tak jauh dari Pondok Indah Mol 2 (PIM2) Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Alumni Universitas Negeri Semarang (UNNES)jurusan PBSID (Pendi...

Selengkapnya
Navigasi Web
22 Missed Call from Toraja (Sebuah Novel) #TantanganGurusiana#TantanganHarike-2#
Bagian 1 Mualaf Syifa (lanjutan)

22 Missed Call from Toraja (Sebuah Novel) #TantanganGurusiana#TantanganHarike-2#

"Aku tidak jadi ke gereja. Tunggu aku di dekat Warung Tegal biasanya" SMS itu masuk saat Anto masih di kontrakan saat tidur pagi . hari libur dan tidak bekerja. Segera Anto mengeluarkan motor dari kontrakan dengan cuci muka sebentar. Perjalanan dari kontrakan ke Rumah Magdalena masih cukup jauh. Jalur Tanah Kusir ke Tegal Rotan. Jika dilihat dari Google Map akan melewati jalan-jalan yang penuh kemacetan baik lewat jalan utama maupun jalan dalam. Jalan utama ditempuh dari Tanah Kusir melewati Pondok Pinang, Lebak Bulus, Jalan ekitar Kampus UIN Syarif Hidayatullah, putar balik kemudian ke kiri lewat Kampung Utan, Kompas, setelah perempatan belok kanan. Di pojok dekat POM ada Warteg dan biasanya Anto menunggu di sana. Di Kejauhan Magdalena sudah terlihat rapi dan cantik. Baju dengan rok di bawah lutut warna merah muda berpadu dengan garis-garis. Sandal yang dengan ukuran agak tinggi cukup menambah dia tinggi. Hanya sekitar 150 memang tingginya. Mukanya yang bulat putih terlihat makin cantik berpadu dengan bajunya. dan sebuah tas yang ia bawa.

"Bener ni gak jadi ke Gereja,kamu yang ngajak ya!" Muka bahagia terlihat dari wajah Anto. Perjalanan yang ditempuh dalam waktu setengah jam tak begitu berasa ketika melihat Magdalena. Perasaan rindu yang saat malam minggu sangat susah untuk mengajak keluar rumahn atau datang ke rumahnya. Hal ini karena pekerjaan dia menumpuk. Mencuci baju-baju, menyetrika, dan mengepel rumah tantenya. Maka minggu pagi adalah hal yang membahagiakan bisa bertemu Magdalena.

"Enggak," kata Magdalena serius. Mukanya penuh harap untuk segera meninggalkan tempat itu. Siapa tahu bibi, om, atau Siska anak tantenya melihat. Pikirnya. "Ayolah buruan" Anto segera menyalakan motornya. Sementara Magdalena menyilangkan tangan, berpegangan pada perut Anto.

" Laper. Aku belum makan" katanya dalam perjalanan. "Udah nanti bikin mie di kontrakan. Masih ada stok". " jawab Anto yang memang belum sarapan juga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post