Heboh munculnya Kraton Agung Sejagad di Pogung Juru Tengah, Purworejo, Jawa Tengah dengan jumlah pengikut mencapai hampir 500 orang menjadikan keprihatinan tersendiri. Ratusan orang merelakan untuk membayar iuran dan kostum untuk suatu kepercayaan akan adanya Kraton Agung Sejagad. Iming-iming gaji dan jabatan yang instan membuat pengikutnya rela mengeluarkan uang jutaan rupiah.

Keraton Agung Sejagad mulai dikenal publik dan viral setelah Toto dan Fanni yang mengaku sebagai raja dan ratu . mengadakan wilujengan dan kirab budaya, Jumat, 10 Januari hingga Minggu, 12 Januari 2020. Berita yang menyebar dan meresahkan masyarakat menyebabkan pihak kepolisian menangkap kedua orang tersebut. Keduanya dijerat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana serta pasal 378 KUHP tentang penipuan. Sejumlah barang bukti disita, termasuk dokumen yang diduga dipalsukan pelaku.

Rendahnya Litrasi

Fenomena munculnya Kraton Agung Sejagad menunjukkan bahwa literasi masyarakat masih rendah. Pengetahuan akan sejarah dan logika masih rendah walaupun dunia internet sudah semakin mudah diperoleh. Masyarakat masih mudah dibujuk dengan dengan iming-iming uang dan jabatan yang ternyata fiktif.

Pemahaman agama yang rendah juga menjadi penyebab mudahnya masyarakat terpengaruh pada ajakan tersebut. Agama tidak dijadikan dasar menerima informasi