Agus Susianto,S.Pd.

Guru SMK MAKARYA 1 JAKARTA. Tak jauh dari Pondok Indah Mol 2 (PIM2) Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Alumni Universitas Negeri Semarang (UNNES)jurusan PBSID (Pendi...

Selengkapnya
Navigasi Web
22 Missed Call from Toraja (Sebuah Novel) #TantanganGurusiana#TantanganHarike-4#
Nonton Ayat-Ayat Cinta

22 Missed Call from Toraja (Sebuah Novel) #TantanganGurusiana#TantanganHarike-4#

Hujan sudah reda setelah mereka makan mie goreng. Hujan sudah reda. Sementara lalu lalang kontrakan sempit itu masih sepi. Hari libur dan penghuninya para pekerja muda di Jakarta. Beberapa ada yang sudah berkeluarga karena pengontrak lama. Ada 32 kontrakan dengan ukuran yang berbeda. Semakin lebar semakin mahal. Tiga petak kamar tarif sewa sekitar satu juta lebih perbulan tergantung lama tidaknya mengontrak. Dua petak kamar tarif sewa kamar sekitar delapan ratus ribu. Kontrakan Pak haji tak jauh dari Jalan Raya Pondok Indah. Sebuah kawasan elit yang terus berkembang. Para pengontrak yang terbanyak dari sopir taksi yang yang pool taksinya tak jauh dari kontrakan Haji Rais. Para sopir itu biasanya bekerja secara sift sehingga kadang berangkat subuh. Kadang-kadang siang sehingga harus pulang tengah malam. Bagi penghuni yang sudah memiliki keluarga memilih untuk mengontrak dengan tiga petak yang lebih lega. Sementara yang masih melajang memilih dua kamar. Parkiran mobil tidak terlalu luas disediakan sebagai fasilitas. Kebanyakan pengontrak hanya memiliki motor satu atau dua. Ketika malam biasanya dimasukkan ke dalam kontrakan atau diletakkan di teras depan dengan kunci ganda.

Anto memilih mengontrak dengan temannya agar bisa berbagi biaya mengontraknya. Walaupun akan tidak nyaman ketika ada tamu atau teman yang datang. apalagi perempuan. Sebenarnya penghuni kontrakan tidak begitu peduli dengan pengontrak lain tetapi karena Kebanyakan pengontrak adalah sopir taksi yang sama perusahaannya maka kepedulian itu muncul dengan sendirinya. Saling bertanya tentang penghasilan. Kondisi ini bagi Aanto menjadi nyaman sehingga betah mengontrak disitu karena pengalaman sebelumnya pernah kehilangan motor di kontrakan. Pemilik kotrakan tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bertanggung jawab dengan kehilangan motor pengontrak. Semenjak itu ia memilih pindah dan mengontrak di rumah Pak haji. Menurut Anto, kontrakan Haji Rais lebih aman dan nyaman walaupun banyak penghuninya.

Setelah mereka makan Mie Goreng Yanto dan Magdalena kembali mengobrol. Berada di teras depan menjadi sering dilihat penghuni kontrakan lain yang lalu lalang. Pikir Yanto akan lebih nyaman jika ada di dalam. Bisa nonton tivi dan aktivitas lain. Tapi ada Cahyo kawannya. tidak enak menyuruhnya bangun lalu menyuruh di teras. "Memang cahyo obat nyamuk" katanya dalam hati.

"Masih ada uang kan? " tanya Magdalena dalam hati. "Ayolah aku pengen melihat film Ayat-Ayat Cinta. Katanya seru dan bagus. Banyak yang menonton." "Anto mulai kebingungan untuk menjawab. "Ada uangku. Ayolah aku ambil jaket dulu. Tunggu ya. Anto masuk ke dalam dan sebenarnya ia hanya punya uang 100 ribu. itu hanya cukup untuk beli bensin dan tiket. Belum buat beli minum dan makan. Aapapun akan ia lakukan untuk Magdalena. Di dekatinya Cahyo yang yang masih tertidur. " Woi..woi.." Anto berusaha membangunkan Cahyo dengan menggerak-gerakan tubuhnya agar bangun. "Apaan?" jawab Cahyo sambil bangun. "Pinjam uang seratus. Mau ke BP." jawab Anto. Yanto mengambil dompet di bawah meja tivi lalu mengambil uang seratus ribu. "Ini. Balikin ya. Udah lima ratus ya utangmu" jawab Cahyo. "Iya." jawabnya tak terlalu keras. Mahgdalena melihat obrolan mereka dari jendela luar sambil tersenyum.

"Ayo berangkat mumpung belum siang. Hari minggu biasanya padat yang nonton." kata Anto.

Perjalanan dari Tanah Kusir ke Bintaro Plasa (BP) tak terlalu lama. Lewat Jalan Tanah Kusir lalu ke kanan menyusuri pinggir rel kereta, Bintaro Sektor 3, perempatan Pondok Ranji lurus, maka tak jauh dari situ sudah terlihat. Setelah memarkirkan motor mereka kemudian masuk mol dan menuju Bioskop Twenty One. Tempat yang cukup ramai dan nyaman untuk berbelanja dan jalan-jalan. Sudah banyak yang antri di depan bioskop walaupun penjualan tiket belum di buka. Baru setelah beberapa orang keluar dari bioskop orang-orang mulai mendekat ke bagian penjual tiket.

"Entar...entar..." Magdalena menarik Anto dari orang-orang yang keluar dari bioskop. Ia berusaha untuk bersembunyi dari orang-orang yang keluar dari bioskop. Mencoba menutupi mukanya di belakang Anto.

"Ada Om Masapilo. Aku takut ketahuan kalau tidak ke gereja hari ini" Magdalena memberi penjelasan pada Anto. Setelah Om-nya pergi barulah mereka merapat ke penjualan tiket. Mengantri diantara orang-orang yang akan menonton film. Dari 3 bioskop di Bintaro Plasa semua menayangkan film Ayat-Ayat Cinta.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post