Oleh : Agus Sutono, S.Pd

Guru SMK Muh. Bobotsari, Purbalingga

_________________

Kesehatan adalah hal yang sangat berharga bagi siapapun. Kesehatan mahal harganya. Orang akan merasakan berharga apabila pernah mengalami sakit. Siapa saja akan membayar berapapun demi manjadikan badan tetap sehat.

Sehat atau tidak adalah satu pilihan, untuk meningkatkan kebugaran banyak hal dan banyak cara yang dapat dilakukan. Dari pola makan, pola hidup, pola tidur dan lain sebagainya. Biasanya orang jarang yang dapat melakukan semua dengan benar karena kesibukan dan keadaan setiap orang yang berbeda.

Orang yang berkecukupan akan memilih ketempat senam untuk menjaga kebugaran. Seorang ahli gizi atau minimal mengerti kesehatan akan mengatur sedemikian rupa pola makan dan kandungan yang ada dalam makanan yang akan disantap dalam kesehariannya.

Masyarakat pada umumnya akan memilih menjaga kebugaran dengan hal yang mudah dan menyenangkan. Di Purbalingga contohnya beberapa bulan yang lalu booming bersepeda. Setiap kalangan dan umur memenuhi ruas jalan baik diperkotaan maupun jalan yang masuk ke pedesaan bahkan jalan terjal berliku.

Saat itu banyak pegowes mengayuh sepeda dengan berbagai niat dan tujuan. Ada yang memang hobby, ada yang bertujuan ingin meningkatkan kesehatan, ada yang ingin meningkatkan imun tubuh karena saat itu covid-19 sedang begitu "trend". Namun banyak juga saat itu karena terbawa teman "booming" bersepeda.

Saat ini, di Purbalingga khususnya pegowes sudah tidak sebanyak diawal-awal trend. Banyak analisa mengapa sekarang pegowes tidak semeriah seperti beberapa bulan kebelakang. Analisa pertama memang karena sudah hilang trend, kedua dimungkinkan banyak orang yang sudah mulai mengantor kembali sehingga kesempatan bersepeda hanya dihari libur. Analisa ketiga yang masih mengayuh sepeda hingga sekarang adalah hanya orang-orang yang sadar menjaga kesehatan dengan cara bersepeda, sementara orang yang belum menemukan asyiknya dan manfaat bersepeda akan menggantungkan sepedanya.

Bagi orang yang sudah merasa "asyik" bersepeda memang seakan menjadikan bersepeda suatu kewajiban. Tidak hanya satu pekan sekali tapi selalu menyempatkan setiap harinya mengontel sepedanya walau hanya satu dua jam saja. Bahkan ada yang berslogan dengan khas logat Banyumasan "ora numpak ora kepenak". Nah bagi orang-orang yang sudah berslogan "ora numpak ora kepenak" inilah memang pegowes yang memang sudah menemukan kemanfaatan bersepeda bagi tubuhnya.

Apapun alasannya semua orang mempunyai niat dan tujuan masing-masing. Dan untuk menjaga kesehatan setiap orang akan memilih dengan cara sendiri-sendiri. Yang terpenting kesehatan adalah utama untuk siapapun dan tidak akan terbantah oleh apapun. Tinggal bagaimana kita dan dimanapun seseorang akan mengedepankan kesehatan, bahkan akan selalu terucap disetiap doa yang dipanjatkan.

_________________

Purbalingga, 4 Nopember 2020