11, KELAM
Hitam terasa jiwa
Gelap tak terarah
Sakit tak perikan
Pilu tak terkirakan
Terhanyut aku dalam pesonamu
Menghanyutkan impian yang pernah terindahkan
Menyapu harapan yang bergelora
Meniti jembatan yang porak poranda
Diterjang angan yang tak berkelanjutan
Magetan, 19 September 2020
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Moga anginnya Sepoi dan mendamaikan
Mantap diksinya, Bpk... Sukses sll...
Terima kasih bu. Mohon ijin belajar
Jangan terus berduka. Lihatlah masih banyak harapan di dunia ini. Keren puisinya, Pak.
diksi yang indah.. salam literasikita saling follow yuk
Mantap pak....
Kerennn...
Kurang dowo mas, lanjutkan
Siap belajar....