Rawan Pangan
Tagur 232
Sebanyak 176 juta penduduk dunia mengalami kelaparan akibat minimnya pasokan pangan . Informasi ini menunjukkan adanya kenaikan drastis ,100% dari tahun sebelumnya.
Hal tersebut disebabkan karena dua hal, yakni efek pandemi dan kerawanan pangan. Pandemi memang sudah mulai menurun, namun laporan terbaru hari ini, menunjukkan bahwa masih ditemukan varian sub omicron baru di Jakarta dan Bali sebanyak enam orang.
Munculnya sub varian baru didapat dari tenaga media di Bali dan Jakarta, yang kebetulan meliput kegiatan GJCR di Bali. Ajang internasional, di negara Asean.
Artinya, kita semua masih harus tetap waspada dengan covid 19, dan terus menjaga prokes. Ditambah lagi adanya efek kerawanan pangan, akibat krisis geopolitik yang menimpa Rusia dan Ukraina, hingga berdampak pada embargo pangan. Pembatasan ekspor pangan, seperti gandum dan kebutuhan pokok lain.
Presiden Jokowi dalam sambutan kegiatan HIPMI menegaskan bahwa, masyarakat harus waspada akibat kerawanan pangan yang menimpa beberapa negara di dunia.
Sampai saat ini, Indonesia masih import jagung, Gandum dan kedelai. Ini kebutuhan harian masyarakat Indonesia. Jika terjadi pembatasan import, maka masyarakat harus mulai menyiapkan alternatif pangan yang bisa dipenuhi dari lahan dan kebun lokal. Tidak selalu tergantung dengan bahan import.
Sejengkal tanah pun harus dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang dapat membantu melengkapi kebutuhan pangan sehari hari. Indonesia negeri melimpah, jaya rempah, gemah Ripah. Haruskan masyarakat menghadapi kelaparan, suatu hari nanti.
Maka, yang terpenting adalah tidak selalu tergantung dengan kedelai, beras sumber karbohidrat bisa dari tanaman palawija lain.
Mari mencegah kerawanan pangan, yang gejalanya sudah mulai dirasakan. Yakni penduduk kelaparan jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Maka, akan sampai pada suatu masa, bahwa sumber pangan akan berbanding terbalik dengan jumlah penduduk. Bahan pangan tidak mencukupi lagi. Terus menurun sepanjang tahun, dan tak mencukupi kebutuhan pangan penduduk dunia yang kini mendekati angka 7.7 milyar. Fantastis
Berusaha dengan menyiapkan bahan pangan lokal dan tidak tergantung bahan import adalah solusi terbaik. MAri manfaatkan lahan sejengkal di rumah masing masing. Tanam tanaman bermanfaat untuk melengkapi tambahan kebutuhan pagan sehari hari.
Semoga terhindar dari Food War, ...one day
Ruang Ekslusif, 15 MEi 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Keren menewen ulasannya Uni. Sukses selalu
Aamiin, mantap reportasenya bunda Agustin. Semoga sehat selalu