AH BURHANUDIN

Karena bukan orang kaya, bukan pula anak raja. Sebab itu aku menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web

Rasa Merdeka Yang Kebablasan

Euforia peringatan kemerdekaan masih berdentang. Hampir semua kalangan sibuk merayakan hari kemerdekaan dengan caranya masing-masing. Mulai dari anak PAUD sampai mahasiswa, bahkan juga pengusaha dan karyawannya. Serasa semangat rasa merdeka menjalar kemana-mana.Beragam kegiatan diadakan menyoal perayaan kemerdekaan. Salah satu cara untuk mengenang jasa pahlawan adalah dengan mengadakan perlombaan. layaknya hal yang dinantikan, dan seakan menjadi suatu kewajiban. Agustus tanpa perayaan ibarat makan tanpa sambal, bahkan seperti mandi tanpa gosok gigi. Bayangkan sendiri bagaimana sensasi rasanya. Kalau saya sih tentu sudah hafal sensasinya, karena telah terbiasa tidak mandi dan cuma gosok gigi, gubrak! kah ... kah ... kah ....Tetapi ya, itulah bentuk ekspresi kebahagian rakyat yang ingin menjelaskan eksistensi diri sebagai bangsa merdeka. Bangsa yang bisa merdeka melakukan apa saja. Pertanyaannya, apakah sudah benar cara untuk mengekspresikannya? Saya rasa, masih banyak cara-cara yang kurang tepat dalam penggambaran kemerdekaan.Di daerah tempat tinggal saya tepatnya, salah satu bentuk perayaan dan penggambaran rakyat sebagai bangsa merdeka adalah dengan arak-arakan pawai atau biasa disebut Karnaval. Kegiatan yang dirancang serba spektakuler oleh semua pihak. Gambaran uneg-uneg masyarakat diekspresikan dalam dandanan yang dipertontonkan. Mulai dari Kemajuan teknologi, kemerosotan mental, dan tidak lupa cita-cita seseorang. Saya kira, hampir dimanapun pelosok negeri ini mengadakan, dan setiap orang kebanyakan suka dengan karnaval. Bahkan, anak saya yang masih kecil pun selalu menanyakan kapan ada karnaval? Wajarlah seorang manusia senang melihat keindahan dan bangga dengan kemajuan yang telah dicapai.Kegiatan karnaval biasanya diadakan siang hari. Pelaksanaan dimulai sekitar jam satu ataupula jam 2 siang. Sebagai peserta, mereka pasti akan bersiap dua atau tiga jam sebelum acara dimulai. Bahkan, ada yang sudah antri make up di salon sejak pukul enam pagi. Apa ada yang salah? Tidak ada, malah apabila ditinjau dari kesungguhan dan jiwa patriotisme, sungguh semangat yang luar biasa, patut diacungi jempol, dan patut dibanggakan. Sebenarnya, jika Anda bukan seorang muslim, okelah tidak mengapa. Bukan bermaksud mengkotak-kotakkan cara merayakan kemerdekaan. tetapi lebih kepada tuntunan bagaimana seorang muslim merayakan kemerdekaan. Masalah perayaan dengan karnaval sebenarnya biasa saja, tetapi akan muncul persoalan ketika Anda seorang muslim dan Anda juga tidak sedang mengalami Haid. Coba pikirkan saja, seandainya kegiatan dimulai jam satu siang, kegiatan melakukan make up dimulai pukul sepuluh pagi, Terus, Bagaimana shalat Anda, Saudaraku?Kejadian semakin bertambah ngeri bila Anda seorang guru, atau orang tua yang punya putra. Apabila dengan sengaja membiarkan anak didik ataupun anak Anda memperingati kemerdekaan, dengan meninggalkan kewajiban. Ah, sudahlah ... Pusing awak dibuatnya, Pikirlah sendiri saja!Ingatlah, Kawan! Kelak semua perbuatan seorang muslim akan diminta pertanggungjawaban. Dan besuk persoalan pertamakali yang akan ditanyakan oleh malaikat di alam kubur adalah Shalat. Apabila shalatnya baik maka, seluruh amalnya baik dan juga sebaliknya. Batin Anda pasti mulai bicara, "Ah ... rasa-rasanya gak jadi karnaval ini." he.he.he ... Mendengar jeritan batin Anda, rasanya saya ingin tertawa kecil. Pasti saat ini tiba-tiba timbul kerutan kecil dijidat dan moncong bibir yang mulai tidak suka. Sodaraku yang baik hati, sebenarnya bukan begitu maksud saya. Tetap lanjutkan saja kegiatan karnavalnya, tetapi dengan cara yang lebih elegan. Sebuah solusi akan saya tawarkan melalui tulisan ini, poin akhirnya karnaval akan tetap berjalan juga, Kok!Gambaran bangsa yang merdeka bukan dilihat dari pamer make up, aurat, bahkan meninggalkan shalat. Marilah, Kawan! berpikir dengan jernih, memakai hati dan akal yang benar-benar tenang. Bukankah akan lebih baik jika karnaval tetap berjalan, shalat pun tetap dilaksanakan. Saran saya, sebagai seorang muslim dalam menyikapi karnaval tidak usahlah berlebihan. Karena kita adalah orang berakal. Tampilkan saja yang bisa dibanggakan dari segi keilmuan, adab, dan sopan santun. Jangan melulu mengeksploitasi kemolekan tubuh dan pakaian, layaknya orang tidak berakal.Ambil dan gunakan pakaian dengan tema yang berkompromi dengan ajaran. Jangan mengambil tema yang menjadikan tidak bisa melakukan kewajiban, bahkan melanggar perintah Tuhan. Alangkah lebih elok jika make up sendiri dan sekedarnya saja, itupun setelah melakukan shalat dzuhur. Selain hemat ongkos, semangat memperingati kemerdekaan pun tetap berjalan, dan yang terpenting kewajiban kepada Allah tetap terlaksana. Mau apa merdeka? Jika merdeka tetapi tidak shalat. Ingin memperlihatkan pada siapa? Jika tempat kita kembali adalah mati. Merdeka yang mana akan diperoleh? bila besuk setelah mati berhadapan dengan cemeti malaikat. Bukan sok suci dan mendakwahi, Kawan. Hanya mengingatkan sebagai tanda sayang. Salam hormat dari saya, semoga kita dan keluarga selalu dalam lindungan Allah. I lope you all. Muuaachh ....Dirgahayu Republik Indonesia,

Saya Muslim,

Saya orang Indonesia,

Orang Indonesia Saudara Saya,

Saya cinta saudara saya.

Merdeka!!!

Ttd,

Pengangguran Pemerhati Karnaval (PPK)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terimakasih Bapak Wiyono, salam hormat dari saya.

24 Aug
Balas

ekspresi yang dilindungi UU. alangkah indah bila kita isi dengan laku mulia. Salam...

24 Aug
Balas

Terimakasih Bapak, salam hornat dari saya.

24 Aug



search

New Post