4ndayo

menulis adalah membaca yang pikiran sekaligus menyampaikan ide dan pikiran untuk membersamai kebaikan...

Selengkapnya
Navigasi Web
GURU SEHARUSNYA 'KAYA'

GURU SEHARUSNYA 'KAYA'

Guru sebuah predikat bagi mereka yang memberikan atau menyampaikan ajaran kepada orang dengan tujuan agar orang tersebut bisa paham dengan apa yag telah diajarkannya. Tentunya tujuan yang disampaikan adalah tujuan mulia serta memiliki manfaat bagi ummat. Guru merupakan amanat yang diemban untuk memanusiakan manusia agar bisa mengarungi hidup dengan bekal pemahaman,pengetahuan yang mendorong manusia untuk lebih baik lagi.

Amunisi yang harus ada pada guru adalah skill berupa keahlian dari materi yang diampunya, mutlak harus dan terus terugrade. Selain itu, personalitas berupa akhlak, pembawaan diri adalah amunisi penunjang dari skill yang telah dimiliki. Untuk itu guru seharusnya ‘kaya’. Adapun ke’kaya’annya itu haruslah diraih dengan sekuat tenaga, sepenuh hati dan seteguh niat.

Mengapa guru harus ‘kaya’ , kekayaan apa yang harus dimiliki seorang guru?.

Kaya adalah kondisi dimana seseorang memiliki sesuatu yang bisa dengan mudah didapatkannya, tak kurang satupun bahkan dengan pasokan cadangan yang lebih dari cukup. Impian setiap insan menginginkan kondisi yang bisa melepaskannya dari kesulitan-kesulitan dengan memiliki sesuatu yang membuatnya mudah meraihnya. Menjadi kaya tidaklah serta merta bisa terjadi begitu saja. Butuh proses berupa waktu yang dipoles oleh perjuangan.

Guru yang bergelut dengan kehidupan serta segala permasalahannya membuatnya harus bekerja keras agar bisa tetap survive, energik serta terus bercahaya bak lampu yang menerangi malam – malam gelap. Untuk semua itu dibutuhkan ‘kekayaan’ yang bisa menunjang prosesnya dalam menularkan ilmu, ide, pesona serta pengaruh bagi muridnya. guru seharusnya bangkit dari ‘kemiskinan’nya.

Kekayaan yang mesti dimiliki seorang Guru adalah kekayaan yang tak harus berbilang dengan nominal dan sederet harta yang banyak. Beberapa kekayaan tersebut bisa menjadikannya ‘mapan dan ‘mandiri’ dalam profesionalisme menjadi seorang Guru. Adapun kekayaan yang di maksud adalah :

Guru seharusnya Kaya spiritual,kaya akhlak, kaya ilmu, kaya metode,kaya pengalaman, kaya ekonomi, kaya ide.kaya Inspirasi. Dari sekian kekayaan yang disebutkan cukuplah menjadi bekal bagi sang pendidik kaya nan hebat.

Kaya spiritual, spiritualitas seorang orang akan terus beriring sepanjang hidupnya hingga ajal menjemput. Darinyalah hidup ini memiliki arti. Guru sebagai manusia yang penyampai ilmu Kepada muridnya haruslah memiliki spritualisme yang dalam, disebabkan pengaruh ajarannya bisa berbekas menembus sumsum jiwa anak didiknya.spritualistas itu bisa berupa harapan besar yang diberikan Kepada anak didiknya agar menjadi manusia yang bertaqwa, memiliki tanggung jawab, mengingatkan betapa pentingnya ilmu untuk terus dicari dan di amalkan, membentuk karakter tangguh. Bila seorang Guru miskin dengan spiritual maka yakinlah anak didiknya akan merasakan kegersangan ilmu dan pemahaman karena keberkahan tidak menerpa mereka. Begitu banyak para pemuda yang setelah menyelesaikan studinya atau masih dalam proses pendidikan ‘terjebak dan ‘tersesat’ dalam informasi atas pengetahuan dari tangkapan pemahaman yang keliru, hingga berimbas kepada perilaku mereka. Salah satu contoh kongkrit keberhasilan aspek spiritual yang berbekas pada murid adalah murid selalu merasa dekat dengan gurunya. Ibarat tanaman yang selalu merindu siraman air. Ini disebabkan oleh konsistensi ketaqwaan yang melahirkan keteladanan bagi murid-muridnya.

Kaya akhlak, akhlak sebagai alat interaksi manusia dalam membina hubungan baik dengan sesama. Dengan akhlak pulalah ilmu bisa dapat diterima dengan baik oleh para murid. Ibarat adonan yang dipersiapkan dengan takaran yang pas guna mendapatkan rasa yang sesuai dengan selera sebelum naik ke dalam oven ataupun penggorengan. Begitulah akhlak. Kecintaan murid Kepada sang Guru dikarenakan ahklak mulia yang diperlihatkannya hingga terjadilah proses ‘meniru’ pola tingkah laku menjadi kebiasaan yang mengarahkan murid menjadi manusia yang bermoral tinggi.

Kaya ilmu. Setiap guru dalam memberikan materinya, haruslah berasal dari sumber yang benar dan terpercaya. Yakni, ilmu. Tugas utama guru adalah mengajarkan ilmu Kepada murid-muridnya. Tentunya ilmu itu didapatkan dengan menuntutnya kemudian mengajarkannya kembali. Salah satu bentuk pertanggungjawaban ilmiah sang Guru adalah menguasai ilmu yang diajarkannya dan tidak mengajarkan sesuatu yang tidak pernah dipelajarinya. Bila ini terjadi, akan menjadi malapetaka besar dalam hidupnya. Para Dokter dianggap melakukan malpraktek apabila salah dalam mendiagnosa seorang pasiennya yang berimbas pada semakin parah penyakitnya bahkan bisa mengakibatkan kematian sang pasien. Lalu bagaimana pula halnya Guru. Guru bila salah dalam mendidik atau menyampaikan ilmu maka akibatnya jauh lebih fatal daripada Dokter. Ini disebabkan Dokter hanya mendiagnosa seorang pasien sedangkan Guru menyampaikan ilmunya Kepada banyak orang (murid) maka terjadilah Malpraktek dalam pendidikan, makanya Guru tidak boleh ‘miskin’ ilmu. Bagaimana Cara agar tidak Miskin Ilmu? Menuntut ilmu,menuntut ilmu.

Kita sering mendengar istilah taktik, siasat serta trik dalam menyikapi suatu keadaan. Para pejuang terdahulu sebelum berlaga dimedan tempur, selalu duduk berkumpul untuk mengkaji langkah-langkah jitu untuk memenangkan pertempuran. Berdiskusi tentang pertempuran sebelumnya. Kekalahannya maupun kemenangan. Maka dari itu, Ide,metode serta pengalaman merupakan kekayaan yang wajib diperoleh orang guru.

Kekayaan yang juga tak kalah pentingnya adalah kekayaan yang berhubungan dengan isi dompet alias ekonomi.mengapa ini perlu?. Guru dalam operasional hidupnya pastilah membutuhkan banyak cost, mereka juga perlu untuk perbaikan taraf hidup yang layak. Sungguh miris apabila ada seorang guru yang mengajar pada sebuah sekolah andalan dan favorit dengan bayaran serta SPP yang terbilang mahal, tetapi anak mereka tidak mampu bersekolah disekolah tersebut meski mendapatkan diskon uang pangkal dan SPP. Makanya, di Indonesia banyak guru yang kita jumpai yang nyambi kerjaan lain. Seperti menjadi Driver ojol, jualan kue, Petani dan lainnya. Profesi guru kadang terjebak dengan istilah “Pahlawan tanpa tanda jasa”. Mungkin ini yang menjadikan guru harus survive dalam profesinya. Untuk guru yang berlabel PNS tentunya bisa bernafas lega karena mereka memiliki berbagai macam tunjangan untuk mendapatkan kemudahan ekonominya, bagaimana halnya dengan mereka yang guru honorer, swasta?.

Patut untuk diperjuangkan. Sertifikasi salah satunya. Tetapi ada juga dari beberapa guru yang kreatif dan mencoba untuk tidak terpengaruh dengan sedikitnya gaji yang mereka terima. Dengan tidak keluar dari jalurnya yaitu pendidikan. Guru tersebut produktif menulis buku. Buku pelajaran. Kisahnya begini :

“karena terlilit utang dan gajinya yang kecil tidak mampu membayarnya. Seorang Guru di Amerika Serikat, … menguras otak, mengolah dan terus menguras idenya. Akhirnya memilih menulis buku. Buku yang ditulisnya adalah metode mengajarnya disekolah selama ia mengajar yang menjadi catatan hariannya, walhasil. Diterbitkan dalam buku dan royaltinyapun beliau dapatkan”. Untuk itu ide adalah asset terpenting. Guru memang seharusnya kaya.

Cara-cara mulia dalam menjemput rezekinya. Kreatifitas dan integritasnya membuahkan hasil. Tidak terjebak dengan silaunya materi hingga SK pengangkatannya sebagai guru, apalagi guru PNS atau ASN dan Guru tetap dari Yayasan ternama, di ‘sekolahkan’ (dijaminkan) di Bank dengan konsekuensi mengikuti aturan Bank. Membayar tepat waktu dengan hitungan pokok dan bunganya. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Sadar telah masuk dalam jebakan RIBA. Demi gaya dan prestise. Meski terbilang terlambat karena sudah banyak menjebakkan dirinya, sebuah pesan singkat, “wahai para Guru, jangan ‘sekolahkan’ SKmu di Bank"

MU (Minasa Upa) Makassar.1/22/2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masyaa Allah....trimakasih pesannya moga sehat dan sukses slalu

20 Jul
Balas

InshaAllah pak kaya yang diberkahi Allah SWT salam literasi

17 Jul
Balas



search

New Post