Aku Sudah Tak Sabar ( PUISI )
Sambil sarapan pagi aku setel TIVI
Mendengar suaramu merdu sekali
Tapi kamu bukan penyanyi
Kamu seorang ustadz yang telah hijrah dan berbagi
Dulu guitar dan segala hal musik kamu lalui
Segala ragam duniawi kamu nikmati
Tapi sekarang tidak lagi
Karena menurutmu itu tak perlu dimiliki
Kamu berasal dari keluarga penuh religi
Tapi kamu nikmati dunia yang kamu cari
Sampai suatu saat di tahun 2000 sampai 2002
Kamu minta padaNya untuk didekatkan hidayah syurga
Datanglah engkau berapaa banyak orang yang mencintaimu karena agama
Memberimu pencerahan dan lalu mengajakmu hijrah tanpa pernah mencela
Membiarkanmu bermain guitar dan tak membuatmu menyesal bermusik
Karena Islam menjadikanmu seniman yang beriman tapi tak terusik
Dalam nada kau sisipkan ajakan kembali
Kepada ayatNya dan juga persiapan akhirat untuk berbagi
Kepada siapa kita semua akan mati dan kembali kepada Sang pemilik bumi
Saat yang kaya dan miskin akan mati, demikian juga yang muda atau yang tua tak terhindari
Aku sudah tak sabar untuk menuliskan puisi ini
Segera setelah kau senandungkan lagu religi
Aku sudah tak sabar ingin mengabadikanmu
Agar aku nikmati juga lezatnya iman kepada sang Pemilik Waktu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Siapa nama ustad ?
he he