Mungkin , anakku kangen ingin pulang.

Hari baru saja menginjak sore hari ketika aku meluncur ke arah jalan Pandanaran Semarang. Sejurus kemudian signal di HP ku menuntunku untuk menjemput penumpang di arah suatu Rimah Sakit RS di Semarang. Tanpa pikir panjang aku pun meluncur ke arah yang diminta.

Ku telpon calon penumpangku. Dia meminta dijemput di Kamar Mayat di ujung pintu keluar. Aku segera mencari arah itu. Kutemukan seorang pemuda berpakain seragam putih. Wajahnya tampak pucat sekali. Melihat seragamnya ku pikir ia seorang Coach.

Segera ku bukakan pintu. Dalam perjalanan aku bertanya

“ Mau diantar kemana mas?”

“Ke arah Ambarawa, pak”

“Lewat jalan TOL atau biasa , mas ?”

“Biasa aja pak. Banyak Kenangan saya disana, jawab pemuda itu”

Segera saja aku meluncur ke arah Ambarawa. Sepanjang perjalanan kami melewati arah ke Ambarawa tidak sepatah katapun terucap dari pemuda itu. Aku dengan tenang saja menyetir. Kulalui jalan yang mulai sepi hanya lampu di jalan raya dan sorotan dari pengendara lain yang sedang berpapasan yang yang memberi kesadaran bahwa aku tidak sendiri.

Malam kian larut ketika pukul menginjak 11.00. sengaja aku tidak menghidupkan tape di mobilku karena aku takut musik atau acaranya mungkin tidak akan berkenan di hati para penumpang. Bisa jadi selera mereka berbeda dengan aku yang orang kebanyakan. Lagian aku juga diburu target dan point yang harus aku kejar setiap saat.

Aku pakai GPS untuk menuntun perjalananku sesuai yang dia tuju. Memasuki sebua gang kecil sekitar pukul 11.30. aku perlahan aku kendarakan mobilku karena memasuki area perkampungan yang teramata sempit untuk dua mobil berlalu.

Sampailah aku di rumah pemuda itu. Belum sempat pemuda itu membuka pintu dari arah dalam datanglahh seorang laki- laki menyambut kami. silakan nak , masuk sebentar kata bapak tua itu kepadaku. Kulihat pemuda itu masuk tanpa memberi salam ataupun melihat kamu. Dia langsung ngeloyor masuk.

Kemudian bapak tua itu bertanya kepadaku tentang ongkos yang harus dibayar kepadaku. Lalu aku sebutkan sejumlah nominal angka dan dia segera memberikannya kepadaku.

Tiba- tiba dia berbisik kepadaku.

“Nak, jangan kaget . anakku tadi mungkin sedang kangen dan ingin pulang”, kata bapak tua tadi.

Aku agak merasa aneh dengan kalimat itu. Lalu aku tanya “Memang kenapa ?”

Dia jawab, sebetulnya pemuda tadi itu sudah meninggal beberapa bulan yang lalu. Kemudian dia menceritakan sebuah kecelakaan di perlintasan kereta api Bangetayu beberapa bulan yang lalu yang kemudian para jenazahnya di bawa ke RS Karyadi untuk diautopsi.

Meskipun bulu kudukku berdiri, namun aku berusaha tidak takut atas kejadian malam itu. Setela berpamitan segera saja aku meluncur untuk kembali ke arah Semarang.

Hari berganti sangat larut dan pagi menjelang aku baru tiba di Semarang. Segera saja aku pulang dan istirahat sebentar. Aku masih agak shock dengan kejadian itu.

Bagaimana mungkin mahluk astral itu bisa mengguanakan akun di HP untuk memesan mobil on line. Bagaimana pula mereka membuat akun dan mengaksesnya. ,namun aku tidak mendapat jawaban dari semua itu. Lama – lama aku capek dan tertidur

Sekitar pukul 9 istriku membangunkanku dan bertanya kapan aku berangkat kerja. Seperti biasa dia sediakan untukku sepriring nasi, segelas kopi dan sedikit kue. Aku belum menceritakan ini ke dia karena aku ingin mendapat kepastian tentang peristiwa yang barusan aku alami ini.

Segera saja aku meluncur ke kelompok driver-on line. Aku temui mereka dan aku ceritakan apa yang kualami . ternyata aku malah jadi lebih terkejut lagi karena beberapa diantara mereka memiliki pengalaman yang serupa dengan ku. Oleh karena itu mereka sepakat tidak akan mengambil penumpang dari tempat itu dan menuju ke Ambarawa itu.

Ada juga yang menceritakan bahhwa dia barusaja mengantar penumpang ke suatu tempat. Di tengah perjalanan dia dihentikan oleh penduduk setempat. Oleh penduduk dia ditanya dari mana dan mengedrop penumpang dimana . dijawabnya bahwa dia barus saje ngedrop penumpang di kampung sebelah desa itu. Oleh penduduk disampaikan bahwa di sebelah desa itu tidak ada perkampungan lagi dan itu adalah kuburan besar. Mengetahui hal itu si driver terkaget- kaget. Segera saja dia putar balik menuju ke Semarang.

Apa yang terjadi dengan dunia ini dan dunia mahluk astral. Apakah mereka juga sudah belajar mengakses akun ataukah mereka bisa menyerupai manusia dan meminta tolong manusia lain untuk memesankan mobil on- line.

Satu minggu sebelum kejadian inipun aku mendampat pengalaman yang serupa . tertulis di akun pemiliknya adalah Suketi dan tujuan penjemputannya adalah di sebelah gerbang makam di area jalan Gajah. Ketika aku angkat itu nomor Amerika dan tidak ada jawaban . tetapi juga tidak bisa kubatalkan . Akhirnya aku menceritakan kejadian ini ke Customer Service bahwa aku tidak bisa membatalkan penumpang tersebut. Oleh customer aku dibantu sampai aku bisa melakukannya . bila tidak maka performaku sebagai driver akan turun .

Ya sudahlah. Aku tak ingin berpusing- pusing dengan mereka . biarlah ini pengalaman para driver on line dalam menangani dan melayani para penumpangnya. Semoga ini menjadikan kami lebih hati – hati dan selalu dilindungi olehNYA.

( Seperti dituturkan sejumlah driver on line kepada narasumber )