Ahlis Qoidah Noor

Ahlis Qoidah Noor. Biasa dipanggil Ahlis. Seorang guru di SMK. senang beragam hal. menulis puisi, cerpen, mendesain baju, membaca puisi, menyanyi,melakukan rise...

Selengkapnya
Navigasi Web
Wanita Hamil, Top Up dan Istriku

Wanita Hamil, Top Up dan Istriku

Wanita Hamil, Top Up dan Istriku

Pernahkah kalian naik mobil on line? Ya aku adalah salah satu driver dari mereka. setiap hari kerjaku bermain dengan target dan poin. Setiap penumpang itu sangat berharga bagiku karena mereka memberiku point secara tidak langsung, memberi uang maupun e- money dan memberiku bintang yang banyak bila pelayananku baik dan menyenangkan.

Seperti biasa aku berangkat agak siang hari ini karena dari semalam aku sangat mengantuk sehingga kuhabiskan tidurku agak lama di rumah. Baru menyelesaikan kancing terakhir di bajuku b, HP ku bordering. Segera kuangkat.bila tidak kuangkat dalam waktu 10 detik maka akan hilanglah kesempatanku mendapat penumpang.

“ Ya bu, ibu mau di jemput di mana? “Tanyaku pada pelanggan

Ada sekitar 13 pelanggan hari itu ketika waktu sudah menunjukan pukul 11..30. aku berpikir keras karena jika tidak aku dapat satu lagi penumpang maka aku tidak akan mendapat bonus besar hari itu. Artinya setoran mobil dan angsuran tidak genap dapat ku berikan. Tiba –tiba berderinglah HP ku. Kali ini tidak seperti biasanya akku ragu- ragu mengangkat HP ku. Hatiku bimbang antara mengambil untuk dijawab atau dilepas begitu saja. Beberapa saat aku terdiam.namun akhirnya aku angkat

“ Ya pak, ini dari driver on line. Minta dijemput dimana?”

Terdengar beberpa suara yang berisik dan menjawab telpon untuk dijemput di suatu rumah sakit di Kota Semarang dan diantar ke suatu tempat. Waktuku sangat sempit. Segera saja aku meluncur ke tempat yang diminta . ada enam orang yang naik di mobilku. Sepasang pasangn muda dengan istri yang sedang hamil, ibu dan ayahnya anak kecil dan seorang laki – laki dewasa. Dalam perjalanan mereka berbincang bincang tentang perjalanan mereka ke berbagai kota dan singgah di berbagai hotel. Kudengarkan saja semua pembicaraan mereka yang ngalor- ngidul. Sampai suatu saat aku tawarkan mereka untuk top up Rp. 50.000 supaya saya pun dapat poin dari transaksi itu. Dengan pelan dan santun aku tawarkan tetapi mereka tetap tidak mau. Dalam hati aku berfikir untuk memberi mereka TOP UP Cuma – Cuma sebanyak Rp. 50.000. ,maka tanpa sepengatuan mereka aku lakukan itu sehingga e-money mereka pun bertambah. Tentu saja mereka tidak rugi karena mendapat tambahan Rp 50.000 pikirku. Tanpa pikir panjang aku langsung klik.

Setelah mereka turun aku lihat rumah mereka tidaklahh semewah yang aku bayangkan dari apa yang mereka bicarakan. Namun aku berfikir itu bukan urusanku. Segera saja aku meluncur keluar dari gang mereka . sekitar 500 meter aku iseng- iseng melihat saldoku. Terkejut sekali aku karena saldoku berkurang Rp. 500.000. kok bisa ? lama aku berfikir kemudian muncul dugaan “ apakah aku memencet nol terlalu banyak sehingga bukan angka Rp. 50.000 tetapi Rp 500.000?” pikirku dalam hati. Hanya saja tadi sempat aku lihat ekspresi mereka tampak agak mencurigakan sebelum mereka turun. Mungkin mereka sudah tahu bahwa aku kebablasan dalam mentransfer uang.

Langsung saja aku berbalik arah ke rumah mereka. ku ketuk pintu mereka untuk masuk dan menjelaskan duduk permasalahnnya.

“ Ada pak pak ? “tanya suami dari ibu yang sedang hamil dengan ketus.

“ Ya pak, saya kesini mau minta maaf dan sekaligus klarifikasi tentang kejadian yang baru saja saya alami”, kataku.

Tampaknya mereka tahu apa yang saya maksudkan karena ibu dari wanita yang hamil itu menyenggol menantunya dengan sedikit keras.

“ La itu kan salah bapak sendiri? Lagian saya juga tidak minta top up kenapa bapak beri ?”

Demikian suami dari si hamil itu agak kasar menunjkkan posisinya dan menyalahkan saya.

Lalu akupun menerangkan

“ Begini pak, benar itu kesalahan saya. Saya tidak minta semua kembali . dari Rp. 500.000 yang saya transfer ke bapak saya hanya minta supaya sebagian dikembalikan ke saya. Bapak kan tahu untuk mendapatkan uang sebanyak itu saya harus bekerja berhari – hari. mengumupulakna sepuluh ribu, delapan ribu, 15 ribu dan seterusnya. Bisa seminggu lebih saya mendapatkan itu. Sekiranya bapak berkenan bisa mengembalikan sebagian untuk saya. Cukuplah Rp. 250.000 ndak apa apa.”

“ Apa Rp. 250.000? tidak bisa !!! yang salah bapak kok!” Katanya dengan suara meninggi.

“ Pak “, aku mencob bersabar, “...iya memang salah saya. Bapak tidak meminta tapi kan saya sudah terlanjur melakukan itu dan yang diuntungan akibat kesalahan saya adalah bapak sekeluarga. Sekiranya kita bisa bekerja sama alangkah lebih baiknya. Itu juga tidak merugikan bapak kan ? “

Dengan segala usaha ku keluarga itu tetap tidak mau mengembalikan uang sebagian untukku.

Akhirnya dengan agak jengkel aku bicara

“Baiklah pak, ibu. Bapak telah mengambil uang saya tanpa keihlasan saya. Saya sudah kesini untuk meminta maaf dan klarifikasi. Bapak juga sudah tahu bagaimana saya harus banting tulang untuk mencari uang sebanyak itu. Namun bapak tidak mau bekerja sama untu mengembalikan uang yang bukan menjadi hak bapak. Baikah. Ibu dan bapak ingat- ingat saja. Anak ibu sedang mengandung. Dan orang mengandung itu sebaiknya dijaga asal rejeki yang dimakannya demikian juga dengan keluarganya. Bilamana bapak dan ibu masih bersikukuh untuk mengambil uang saya silakan. Tetapi sampai kapanpun saya tidak mengihlaskan uang itu. Untuk bapak dan ibu pakai kegiatan apapun tidak bakal berkah dan bermanfaat”.

Setelah mengucapkan salam aku mengeloyor pergi. Hatiku terasa sedih, masgul and kecewa dengan kejadian barusan. Rasanya pekerjaanku seminggu habis dalam sehari. Namun lagi- lagi aku tidak bisa mengendalikan rasaku yang campur aduk.

Segera saja aku pulang dang menemui istriku di rumah. Kuceritakan semua yang kualami. Tanpa secuilpun aku simpan.

Dengan sabar istriku menenangan diriku.

“ Sudahlah pak. Mungkin belum waktunya kita memiliki uang itu. Atau mungkin belum hak kita. Bapak tak usah marah dan tak usah menyalahkan mereka. kalaupun bapak marah juga tidak akan mengubah keadaan dan malah membuat perasaan kita jadi tidak karuan”.

“ Tapi itu kan penghasilanku berhari- hari bu ? “jawabku kepada istriku.

“ Ya aku tahu. Tapi kita kan sudah berusaha klarifikasi dan menyadarkan mereka. kalau mereka belum juga sadar ya berarti memang itu bukan rejeki kita. Sudahlah pak. Biarkan saja mereka menanggung sendiri apa yang mereka perbuat. Semua ada berkah semua ada balasannya sendiri. Allah tidak tidur. Mungkin juga itu peringatan dariNYA supaya bapak lebih hati hati dan tidak memaksakan keinginana tanpa keihlasan orang lain. Walaupun yang bapak lakukan itu menguntungkan dia , tapi kalau dilakukan dengan cara yang sama- sama tidak disukai ya kita jadi tidak tahu dampaknya di kemudian hari untuk kita”.

Istriku memang selalu menghibur aku dalam kondisi apapun. Dia tidak pernah menuntut aku harus memberinya berapa untuk kebutuhan belanja sehari- hari. bila aku punya aku beri bila tidak maka berhari- haripun dia tidak pernah meminta . dia hanya masak apa yang ada dan apa yang tersedia di kulkas. Aku memang belum bisa menjadi suami yang baik untuk istriku dan ayah yang baik untuk anak- anakku. Tetapi kesabaran istriku dan kebesaran hatinya membuatku selalu ingin berlari di sampingnya bila aku dilandan masalah dan emosi yang tidak stabil seperti sekarang ini. wanita yang sangat sederhana ini tidak pernah menuntut apapun dari aku. Sungguh aku sangat beruntung memilikinya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sifat manusia yang belum memahami agama dengan benar ya seperti itu Tidak mau memahami orang lain.

28 Jan
Balas



search

New Post