Doraemonn pun Menari
Tak peduli gigil malam
Tak hirau seringai pandemi
Yang Ia tahu hanya anak istri butuh dinafkahiDi lampu merah perempatan
Dengan sisa tenaga ia bergoyang
Bukan karena riang
atau asyik suara kendang
tapi, untuk tetap bertahan
dari himpitan hidup yang semakin kejamKau mungkin tak pernah menyangka
bagaimana pengap tubuh kurus yang di dalam
berusaha melawan lelah
kantuk yang mendera
Ia tetap menyongsong rezeki di negeri yang (sudah) merdeka
Kotaku, 25 Agustus 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar