Ahmad A. Pahu

Gemar membaca, menulis, menggambar dan berdiskusi. Menyebut diri sebagai Penulis, Konsultan Pembangunan Desa dan Petani Berkacamata. Berdiam di Simpang Puncak P...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bang Mell Si Hati Mellow dan Kado Bibit Durian
Paket buku kiriman Bang Mell untuk TBB Puan Xima

Bang Mell Si Hati Mellow dan Kado Bibit Durian

Jika anda adalah kader HMI di Universitas Medan Area (UMA) tapi tidak mengenal Kkd Melloukey Ardan alias Bang Mell, maka itu adalah satu kesalahan fatal. Bahkan bisa jadi sanad ke-HMI-an anda akan diragukan dan tidak mutawatir. Mengenal Bang Mell adalah satu keniscayaan, sebab beliau sudah membersamai HMI Komisariat UMA sejak organisasi ini berdiri di kampus ini. Sebenarnya beliau adalah salah satu diantara generasi awal yang mendirikannya, adapun rumahnya di Jalan Sawi no 3 Medan - akrab disebut "Sanoga" - merupakan sekretariat yang paling awal pula. Tambahkan dengan satu fakta bahwa selepas tamat dari sini beliau pula diangkat menjadi dosen yang berketerusan sehingga kini. Maknanya, normal dan wajar belaka jika semua mahasiswa yang masuk HMI akan mengenali begitu.

Namun Bang Mell bukan hanya setakat itu sahaja. Kualitas diri dan kepribadiannya juga sesuai dan berkecocokan. Beliau sangat dihormati dan disegani semua lapisan generasi mahasiswa. Termasuk oleh para alumni yang belakangan sukses dalam karir (entah itu di politik, bisnis, birokrasi atau akademisi).

Mereka melambung tinggi ke mana-mana, sedang Bang Mell tetap begitu-begitu saja. Hangat, tidak mau mendominasi, dan pada akhirnya berbahagia dengan caranya sendiri. Padahal Bang Mell sebenarnya berwajah tampan, gagah, suaranya keras dan senang mengobrol. Tulisannya bagus dan tanda tangannya indah - sebuah coretan ringkas mirip tangkai bunga berkelopak tiga. Intinya, jika mau Bang Mell bisa saja menjadi apapun yang dia inginkan, namun itu tadi: dia sudah menemukan kebahagiaan dengan kelembutan hati yang bersahaja.

Persis dengan arti dari namanya: mellow + key atawa kunci kelembutan. Bagiku Bang Mell adalah refresentasi seorang Sufi perkotaan, yang berhasil mengolah bathin lewat kematangan iman di tengah gejolak kehidupan duniawi yang begitu sibuk.

Selama kuliah dulu aku sangat dekat secara personal dengan beliau dan hingga kini masih tetap menjaga komunikasi meski berjauhan. Ketika aku berazam membangun perpustakaan outdoor bernama Taman Buah Baca (TBB) Puan Xima di Duri, maka beliau dengan segera merespon dengan supportif. Di antara sekian kenalan yang juga ikut berpartisipasi dalam proyek, Bang Mell adalah yang pertama mengirimkan paket bibit dan buku sekaligus. Keduanya sudah kuterima di rumah, sedang bibitnya - sebuah Durian Bawor - diminta beliau untuk ditanamkan hari ini, 26 Desember 2021, dan karenanya catatan ini pun dipublikasikan hari ini demi menghormatinya.

...

Siapakah Tubagus Melloukey Ardan Singkuang, MT? Beliau adalah percampuran banyak gen, etnisitas dan perjalanan kehidupan sekaligus. Dan itu sudah berlangsung selama generasi demi generasi keluarga beliau.

Abad 19 yang lalu buyut Bang Mell pindah (bermigrasi) dari Banten ke Deli, hal itu kemudian berlanjut sehingga kepada Ayahnya Bang Mell yang sudah kelahiran Medan (Abdul Manaf Thalib Ardan). Selanjutnya ayah beliau sekolah SPMA di Bukittinggi, dan kemudian berjodoh lalu menikah dengan seorang gadis Minang berfam Singkuang. Sebagai seorang PNS sang ayah lalu ditugaskan ke Jambi yang ketika itu menjadi sebuah propinsi baru pecahan Propinsi Sumatera Tengah hingga sempat menjadi Kadis Perikanan Darat (selama 25 tahun). Bang Mell lahir di Jambi pada 16 Agustus 1960, demikian pula semua adik-adiknya (Bang Mell sulung dari tujuh bersaudara).

Pada tahun 1975 orang tua Bang Mell dimutasi ke Jakarta. Dalam pengakuannya, sejak saat itulah Bang Mell sekeluarga menjadi orang Betawi. Ya, setelah sebelumnya menjadi orang Banten, Deli, Minang dan Jambi.

Lalu di tahun 1980 Bang Mell hijrah "kembali" ke Medan, hal itu dikarenakan beliau lulus ikut Proyek Perintis masuk Universitas Sumatera Utara (USU). Dalam hal ini beliau seangkatan dengan Prof. Sublihar (FE) dan Prof. Arif Nasution (Fisip) yang kini berkiprah sebagai akademisi di kampus itu. Namun di USU sendiri Bang Mell hanya bertahan setahun, selanjutnya pindah ke Universitas Darma Agung (UDA) dan menuntaskan kuliahnya di UMA.

Di Medan Bang Mell tinggal di Sanoga yang sudah dimiliki keluarga mereka sejak sang buyut - Abdul Muthalib - dari tahun 1892. Adapun orang tua dan adik-adiknya tetap di Jakarta ...hingga hari ini!

Pada tahun 1986 kuliah Bang Mell kelar. Bang Mell sempat balek 'kampung' selama sekitar dua tahun, lalu pada 1988 Pak Agus Salim Siregar memanggil beliau (melalui sejawat Saiful Bahri Nasution, keduanya sudah almarhum kini). Pak Salim sendiri adalah pendiri sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan H. Agus Salim (YPHAS) yang mengelola kampus UMA. Maka sejak itulah Bang Mell mengabdi di kampus itu hingga sekarang.

Selanjutnya pada 18 April 1992 Bang Mell menikah dengan seorang perempuan berdarah Arab bernama Faizah Khaiyath, S.Psi. Perempuan ini adalah alumni F.Psi. UMA stambuk 1985. Resepsi pernikahan dilaksanakan di Gedung Wisma Kartini (kini gedung itu sudah tak ada lagi, sebab hangus terbakar!).

Saat itu Bang Mell bekerja sebagai asisten Lab. Beton FTS UMA (1988-90), juga sudah menjadi dosen tetap sejak 1990 sekaligus menjadi manajer teknik di PT. PP ( 1990-92 ). Dengan kata kehidupan finansial Bang Mell sudah tergolong bagus ketika itu.

Oya perempuan yang menjadi istrinya itu betul-betul berdarah Arab yang berasal dari Mekkah. Jid atau kakeknya Syaikh Machmud Khaiyath pindah dari tanah haram ke Negeri Deli pada usia 15 tahun, lalu mengajar mengaji di Istana Maimoon bagi kerabat Kesultanan Deli. Di sana beliau berjodoh kepada salah seorang putri bangsawan (Encik Putih) dan sejak itu beranak-pinak di kota Medan. Hingga tahun 1970-an beliau dikenal sebagai ulama kesohor serta sosok pertama yang menyarankan pelaksanaan sholat Id di Lapangan Merdeka, Medan.

Salah seorang anaknya ialah yang bernama Abdul Fattah Khaiyath, itulah yang menjadi ayahanda kepada istri Bang Mell. Sang istri kini lebih dikenal dengan sebutan Umi Arab di lingkungan tempat tinggal Bang Mell di Jalan Abadi no. 83 Medan, lahir pada tanggal 26 Desember 1966, atau tepat pada hari ini berulang tahun yang ke-55.

Di tahun 1992, atau sekitar tiga bulan setelah menikah, Bang Mell ketiban rezeki dari Allah berupa beasiswa JICA (Japan Int'l Cooperation Agency) untuk kuliah S-2 di ITB Bandung. Syaratnya harus memiliki IPK > 2,75 , serta menguasai TOEFL > 400, yang kesemuanya terpenuhi oleh Bang Mell. Dengan demikian mereka pun boyongan berdua ke Kota Kembang.

Setahun di sana (1993) lahirlah putra sulung Bang Mell. Seorang lelaki tampan dan jangkung dengan roman wajah Arab yang tak terelakkan. Namanya Fahdzian Ghassandy (kini SE. BIBM.). Menamatkan kuliah di University Utara Malaysia (UUM), Sintok - Malaysia, saat ini bekerja di Jakarta dan berdomisili di Sawangan, Depok. Berjodoh via proses ta'aruf dengan Nindy Afrillia, seorang anak Medan juga dan sudah ngasi cucu pertama, seorang putri yang diberi nama Hana Nazeefa pada 8 September yang lalu.

Selanjutnya masih di Sukabumi pada 1996, tepatnya di RS Bhayangkara kota itu, lahirlah putra kedua, juga seorang lelaki rupawan yang diberi nama Riffadel Mohammad ( S.I.Kom.). Kuliah di President University, Cikarang Jababeka Bekasi dan bekerja di sebuah perusahaan swasta bidang entertaintment dengan memproduksi sinetron, iklan, endorse, cover, dll. Sang anak kedua ini juga berdomisili di Jakarta, tepatnya di Pasar Minggu dan sudah ber-KTP DKI seperti abangnya.

Pada 1996 akhir Bang Mell tamat S-2, ITB Fak. Teknik Sipil, pengutamaan Manajemen Rekayasa Konstruksi - Engineering Construction Management (MECM). Dengan demikian beliau kini telah resmi menjadi Master Teknik dan kemudian back to FT UMA Medan untuk menjadi dosen kembali.

Namun medio 1997 Bang Mell kembali mendapat kesempatan test engineering study ke Jepang, diikuti oleh 17 peserta dari lima perguruan tinggi sasaran JICA Projects di Sumatera Utara, yaitu UMA, UDA, UISU, USU dan Nommensen. Alhamdulillah ternyata Bang Mell menjadi satu-satunya peserta yang lulus pada saat/batch tersebut. Karena bebas memilih mau ke mana, akhirnya Bang Mell memilih studi musim dingin selama enam bulan di Tokyo Daigaku, yaitu sebuah universitas paling bergengsi dan tertua di Jepang.

Pulang dari Jepang Bang Mell balik ke UMA lagi. Dengan gaji hanya 200K perbulan saat itu jelas tak cukup. Maka Bang Mell akhirnya nyambi jadi dealer bibit ikan air tawar seperti patin, bawal, grasscap atau gurame. Pada tahun 2000 ketika itu omzet usaha Bang Mell tersebut sempat tembus 1M pertahun. Namun usaha itu sendiri hanya bertahan selama dua tahun saja untuk kemudian bubar. Penyebabnya tak lain karena ruh bisnis tersebut - ayah Bang Mell sendiri wafat di tahun tersebut. Akibatnya tak ada semangat dan nyali lagi bagi Bang Mell untuk lanjut kembali.

Namun di tahun 2001, bertempat di Sanoga yang historis itu akhirnya lahir pula putra bungsu Bang Mell. Juga seorang lelaki, di rumah milik buyutnya dan di tanah ulayat Deli dari atuknya, dia kemudian dinamai Farhannabil Caesario M. Saat ini dia ikut jejak abangnya kuliah di PU Fak. FEB, masih semester empat, namun juga sudah ber-KTP DKI.

Ya, saat ini Bang Mell hanya tinggal berdua saja dengan istri di Medan. Sebenarnya keduanya pun sudah berniat bulat untuk kembali menjadi warga Betawi seperti dulu. Hal itu karena Bang Mell dalam usia 62 tahun sudah berniat pensiun dari mengajar dan jika mereka berhasil "melipat" rumah pusaka di Abadi no. 83 itu tanpa ragu Bang Mell akan menyusul anak cucu untuk juga berdomisili di Jakarta.

"..pul-kumpul.. itu yang paling asyik jika sudah punya cucu...", demikian komentar Bang Mell dengan riang.

Selamat berbahagia Bang Mell. Happy milad Kak Faizah. Berkah umur murah rezeki. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post