ahmad astapura

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

GAGAL FOKUS SAAT MENULIS

Keinginanku untuk menulis sesuatu yang bermanfaat seringkali terhambat. Keraguanku sering muncul bila aku akan memulai sebuah tulisan, apalagi tidak ada ide pokok yang ada dalam kepalaku untuk aku curahkan. Seandainya ada pun, entah mengapa ide-ide cemerlang itu menghilang begitu saja. Seperti saat ini, untuk beberapa saat lamanya, aku hanya memandangi halaman kosong pada laptopku.

Entah sudah berapa kali aku menggaruk-garuk kepalaku dengan empat buah jari-jemari tangan kananku. Aku berharap dengan menggaruk-garuk kepala ide-ide yang hilang itu akan kembali bermunculan dan nampak jelas di luar kepala. Apa yang aku dapatkan? Bukannya ide atau gagasan bermakna yang aku butuhkan untuk aku tulis yang jatuh dari atas kepalaku tetapi beberapa helai rambut tuaku malah berserakan di atas meja. Untuk beberapa saat lamanya, aku benar-benar kehilangan ide untuk menulis.

Syukurlah ingatan mudaku muncul kembali. Memori di kepalaku menampilkan gambaran ide yang semula ingin aku tuliskan pada halaman ini, ide yang bertemakan tentang pengembangan diri guru dalam kaitannya dengan usulan kenaikan pangkat dalam jabatan guru. Wah, senangnya hatiku saat membayangkan dapat menginformasikan dan berbagi pengalaman kepada sesama.

Aku belum sempat menulis tentang ide dan informasi yang ingin aku bagikan. Seekor Cicak yang semula berdecak kagum melihat aku yang bersemangat untuk menulis, tiba-tiba terjatuh tepat di atas meja tempatku menulis. Hampir copot jantungku saking terkejutnya. Untunglah ada Kucing kesayanganku yang sejak awal bersimpuh di sebelah kiri tempat dudukku yang secara refleks melompat, dan menerkam Cicak yang ceroboh itu. Hebat, Kucingku berhasil menangkap Cicak itu meskipun hanya ekornya, karena Cicak itu berhasil mengelabui si Kucing dengan melepaskan ekornya. Kucingku tidak marah meskipun sadar sudah dikelabui oleh buruannya. Ia dengan amat senangnya mempermainkan ekor cicak yang melompat-lompat di atas meja kerjaku. Aku menggeser letak laptopku agar kucing itu leluasa bermain-main dengan ekor cicak hasil usahanya. Lucu juga melihat kucing yang terpedaya tetapi menikmati keterpedayaannya. Aku juga kagum bahkan sempat membathin, “Salut kepada si Kucing yang mensyukuri yang ia dapat, meskipun tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya!”

Kucing kesayangannku melompat dari atas meja, memburu ekor cicak yang jatuh di atas lantai. Pandangan mataku pun ikut melompat mengamati kelakuan si Kucing yang semakin bertingkah lucu di atas lantai. Sampai akhirnya ekor cicak sudah tidak bergerak lagi, dan si kucing pun tanpa basa-basi dengan begitu saja meninggalkannya yang secara tidak langsung mengingatkan aku untuk kembali kepada pekerjaan yang semula terlupakan olehku, menulis.

Aku berusaha memfokuskan seluruh panca indera untuk menulis ide awal yang menjadi ikhwal keberadaanku di depan laptop. Di sudut kanan bawah jendela laptop waktu sudah menunjukkan pukul 20.30 WIB. Suara daun pintu yang diketuk dari luar, disusul ucapan salam kudengar sangat jelas di genderang telingaku. Dengan terdengarnya suara daun pintu dan ucapan salam, berarti telingaku telah gagal fokus. Untuk kedua kalinya suara daun pintu dan ucapan salam kudengar kembali. Kali ini mataku yang beralih dari layar monitor laptop, kepala kutengokkan ke arah pintu dimana sumber suara itu berasal. Aku ingin memastikan dahulu pendengaran dan penglihatanku akan kebenaran suara dan bentuknya itu. Dengan memalingkan muka berarti aku telah kehilangan fokus pandangan mataku dari sasaran tulisan. Ketika untuk ketigakalinya kudengar daun pintu diketuk dan suara orang mengucap salam kudengar kembali, aku pun dengan ikhlas menjawab salam meskipun harus kehilangan fokus pada lidahku. Tiga dari lima jenis inderaku tak bisa aku fokuskan. Ada tamu yang berkunjung di rumahku.

Aku meninggalkan laptop dan tempat dudukku menuju pintu depan rumahku sehingga secara otomatis aku harus menggagalkan fokus panca indera dan keinginanku untuk menulis. Bagiku, memyambut dan memperlakukan tamu dengan baik merupakan kewajiban yang harus diutamakan. Meski demikian, aku harus memohon maaf kepada para pembaca semuanya bila dalam kesempatan ini tidak dapat menyajikan tulisan yang menjadi ide utamaku. Maklum, aku sering gagal fokus jika hendak memulai menuangkan ide dalam bentuk tulisan seperti ini. Do’akan saja, semoga di lain kesempatan tulisan bermakna dapat aku sajikan. Aamiin!.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ini sudah jadi tulisan pak. Sukses selalu dan barakallah yang

15 Nov
Balas

Semangat pak.

15 Nov
Balas



search

New Post