Ahmad Fakhri

Berusaha untuk selalu memperbaiki diri, menguatkan tekad, dan meluruskan niat sebagai guru sadar. Bukan guru bayar, apalagi guru nyasar ! Belajar terus belajar...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kita Guru

Kita Guru "Jenis" Apa?

Sebuah forum motivasi memberikan saya wawasan baru dengan frase unik dalam mengkategorikan “jenis guru” berdasarkan kinerjanya, memang niat hanya Allah swt yang tahu, tapi sudah ketentuanNya bahwa muara dari niat seseorang tersebut terlihat pada hasil kerjanya. Apalagi profesi guru, sangat tampak.

Berikut frase unik “jenis guru” menurut sang motivator dengan ulasan pribadi penulis :

1. Guru Nyasar

Guru nyasar adalah orang yang terpaksa menjadi guru, banyak faktor yang menjadikan seseorang seperti kategori tersebut, diantaranya adalah : keputus asaan setelah lamaran kerja ditolak berkali-kali di instansi idamannya, terlanjur memilih jurusan “Pendidikan” karena paksaan pihak tertentu, atau sekedar batu loncatan karena masih menunggu jawaban hasil wawancara dari perusahaan tempat dia melamar kerja. Dan masih banyak lagi faktor yang menjadikan seseorang masuk kategori guru nyasar.

Biasanya “jenis” ini sangat sulit (bahkan terkesan menolak) perubahan sesuai dengan perkembangan Pendidikan (beda dengan guru sepuh yang memang kesulitan, namun tetap berusaha), miskin inovasi dalam mengajar, malas memantau perkembangan siswa, bahkan parahnya lagi sering mangkir dari tugas hanya untuk urusan pribadi yang sebenarnya bisa ditunda.

Jenis seperti ini adalah jenis yang paling berbahaya bagi instansi Pendidikan manapun. Sangat sulit untuk meruntuhkan mental block yang terpasang kuat dalam pikiran dan imajinasi mereka. Namun bukan tidak mungkin untuk mengubahnya. Hanya saja butuh kesabaran ekstra dan telaten dalam membangun komunikasi.

2. Guru Bayar

Guru bayar adalah guru yang menjalankan profesinya sesuai dengan income yang mereka dapat. Seberapa besar instansi membayarnya, maka sebesar itu pula loyalitasnya diberikan. Memang tuntutan ekonomi menjadi momok bagi sebagian orang, tapi bukan berarti selalu me“nominal”kan amanah mendidik anak bangsa. Janji Allah swt pasti benar, jika kita selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk orang (tanpa pandang suku, ras, dan agama), apalagi dalam mendidik generasi bangsa. Maka Allah swt akan memberikan yang jauh lebih baik lagi untuk kita.

Biasanya “jenis” ini sangat pandai dalam mencari muka, terutama kepada pimpinannya, memberikan inovasi dibarengi dengan kalkulasi detail tentang untung yang bisa dia dapatkan, tujuan utamanya adalah “hadiah” jika mencapai kriteria tertentu, dan kinerja drastic menurun saat dirinya sudah / tidak pernah terpilih untuk menerima “hadiah” tersebut. Yang paling parahnya adalah selalu mengungkit kebijakan finansial dalam setiap aktifitas di sekolah, seolah “rezeki” hanya datang dari pimpinannya di instansi tempat ia bekerja.

Guru seperti ini memang tergolong logis dalam berfikir, kita hanya perlu memberikan penjelasan secara umum tentang kekuatan dan kebijakan finansial. Dan membuat kebijakan apresiasi bagi guru yang berprestasi dalam bidang apapun yang mendukung kegiatan belajar mengajar. Karena pada dasarnya sifat manusia adalah senang dipuji dan kecewa jika dikritik.

3. Guru Sadar

Inilah “jenis” yang paling dicari oleh instansi Pendidikan manapun. Kualitas kinerjanya tidak bergantung pada nominal rupiah ataupun komentar negative tentang dirinya, yang ada dalam benaknya adalah belajar, belajar, dan terus belajar untuk menjadi pendidik yang tidak sekedar mentransfer ilmu, namun mampu memberikan inovasi segar serta menjadi contoh yang baik bagi anak didiknya. Tidak pernah menjustifikasi anak didiknya dengan stigma negative, baginya mereka adalah tantangan dan ladang amal untuk akhiratnya. Cekatan dan ringan tangan dalam membantu siapapun, terutama rekan kerja seprofesi. Serta bersikap bijak dan arif pada seluruh keluarga besar instansi pendidikannya.

Jika ada sosok ini dalam instansi anda, maka pertahankanlah. Sebab sangat sulit menemukan emas dalam gunung kapur.

semoga bermanfaat 😊

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga semua guru Indonesia adalah Guru Sadar. Salam Literasi.

03 Jan
Balas



search

New Post