ahmad falaty

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

santri zaman now

Santri zaman now. Kaya apa sih santri zaman now itu? Santri zaman now itu santri yang tidak hanya bisa membaca kitab kuning atau menghafal alquran. Santri zaman now itu, harus punya banyak kebisaan, pengalaman, berpendidikan, dan mengikuti perkembangan teknologi kekinian.

Santri zaman now itu harus bisa berbahasa asing, minimal menguasai dan cakap dalamBahasa Arab dan Bahasa Inggris, syukur-syukur bisa berbahasa Belanda, Perancis, Jerman, Korea, canton, mandarin, Jepang, dan sebagainya. Santri zaman now itu harus berwawasan luas, fleksibel, lugas, dan banyak bergaul dengan berbagai kalangan.

Santri

Santri zaman now itu tidak lagi berpakaian lusuh dan berpeci kupluk. Santri zaman now itu bisa berpeci putih seperti pak haji dan tetap bisa bersarung meskipun di luar negeri. Santri zaman now itu tidak lagi ngaji di kobong, tetapi bisa memberikan kajian di Hong Kong.

Santri zaman dulu adalah orang yang mengenyam pendidikan agama di Pondok Pesantren, bertahun-tahun, pulangnya hanya sebulan sekali kalau pesantren modern. Tetapi santri sekarang bisa juga belajar melalui majlis-majlis taklim yang tidak menginap di sebuah pondok pesatren.

Karena siapa saja yang belajar ilmu agama bisa disebut sebagai santri. Tetapi ada kelas-kelasnya. Ada santri tradisional yang memang menginap di Pesantren berkamar sederhana dan masak sendiri.

Santri

Ada santri modern yang diistilahkan sekarang dengan Boarding School, berasrama putra-putri dan pakaiannya dilaundry. Ada santri kalong yang belajarnya di malam hari, pagi sampai sore bekerja, malam belajar lagi. Ada santri Pasaran yang setiap bulan Ramadhan ikut belajar kitab di pondok pesantren.

Ada santri binaan yang pelajarnya adalah para narapidana di lembaga pemasyarakatan (Lapas) atau para waria dan wanita tuna susila yang sudah bertaubat.Siapa saja boleh menjadi santri. Bisa disebut santri. Selama mau belajar dan mematuhi pesan-pesan Kiai.

Kiai adalah sebutan untuk guru yang mengajarkan santri. Juga tidak ada kata terlambat untuk menjadi santri. Tua atau muda. Jangan menunda sampai tua untuk menjadi santri. Untuk belajar pun tidak harus di pesantren, bisa juga aktif pengajian di majlis-majlis taklim. Tentunya, harus dimulai dari kemauan diri sendiri yang kuat.

Berusaha untuk bergaul dan berkumpul dengan orang-orang baik yang cenderung taat kepada agama, maka akan menjadikan diri sendiri seperti santri. Dalam mengenyam pendidikan agama atau menjadi santri tidak bisa

Kitab Kuning

seperti mie.

Sebulan dua bulan langsung jadi. Langsung pandai membaca alquran. Tidak. Karena untuk menjadi santri butuh waktu. Perlu proses. Seperti besi yang dibakar dulu oleh pandai besi sehingga bisa menjadi tajam laksana belati. Begitu juga santri, harus ditempa dulu dengan berbagai ilmu dan bersabar dalam memahami ilmu.

Karena orang yang belajarnya Cuma sebentar, ilmunya belum matang. Masih setengah dan mudah berubah. Sebab syarat menjadi santri ada enam. Kecerdasan, kemauan, kesabaran, biaya, petunjuk guru, dan waktu yang lama.Banyaknya ajaran-ajaran yang menyimpang saat ini, bisa disebabkan karena proses mendapatkan ilmu yang tidak matang.

ADVERTISEMENT

Berita Terkait Wujudkan Mimpi Lo Tampil di Java Jazz 2020 Sekarang! [PR] Semangat Berpuasa 15 Jam di Hong Kong

Cerita Ramadhan di Kolong Jembatan Hong Kong

Maunya cepat matang seperti buah dalam karbit, matang luarnya tetapi masam rasanya. Semoga kita bersabar menjadi santri, bersabar dalam menuntut ilmu. Sehingga ilmu yang didapatkan menjadi ilmu yang barokah dan bermanfaat.

Corps Dai Ambassador Dompet Dhuafa (CORDOFA), Tim Inti Dai Internasional dan Multimedia (TIDIM) LDNU.

santri zaman now ustaz khumaini rosadi News Analysis

Membaca PAN dan Bara Hasibuan

UU Negara Bangsa Israel yang Dinilai Apartheid

Duka Petugas Pemilu yang tak Kunjung Reda

Ketika Cina Menyerukan Tolak Proteksionisme

Berita Terkini Temukan keajaiban di New Zealand. Tiket mulai Rp10,7jt POWERED BY 100%PURE NEW ZEALAND Menteri BUMN dan KPPU Diminta Ikut Turunkan Tiket Pesawat UMUM - Senin , 29 Apr 2019, 16:56 WIB Mahasiswa UMP Raih Juara 1 Lomba Karya Tulis Nasional SANG-PENCERAH - Senin , 29 Apr 2019, 16:55 WIB Devisa Pariwisata Ditargetkan Capai Rp 17,6 Miliar Dolar AS KORPORASI - Senin , 29 Apr 2019, 16:55 WIB Mendag: Operasi Pasar Mampu Turunkan Harga Bawang Putih KORPORASI - Senin , 29 Apr 2019, 16:51 WIB Indonesia is expanding the halal industry market in russia JAKARTA-REGION-OTHERS - Senin , 29 Apr 2019, 16:50 WIB Infografis Terpopuler Ini Kronologi Kapal Pemerintah Vietnam Tabrak Kapal TNI AL POLITIK - Senin , 29 Apr 2019, 06:28 WIB Media Asing Soroti Ratusan Petugas Pemilu RI yang Meninggal POLITIK - Senin , 29 Apr 2019, 07:37 WIB Situng KPU Capai 48,9 Persen, Jokowi-Maruf Masih Unggul POLITIK - Senin , 29 Apr 2019, 02:17 WIB KPK Panggil Bos Pertamina Sebagai Saksi Kasus Sofyan Basir HUKUM - Senin , 29 Apr 2019, 08:59 WIB Tepis Kabar Perpecahan, Sandiaga: Kita Masih Solid POLITIK - Senin , 29 Apr 2019, 07:54 WIB

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post