EMBUN PAGI
Anugerah mana yang hendak kita dustakan
Sementara embun pagi menyediakan kesucian
Rezeki mana yang akan kita tinggalkan
Sementara embun pagi menyediakan kemurnian
Lalu, nafas segar terpancar dari bulir indah
Pagi cerah anugerah semesta yang maha indah
Bersyukur pada-Nya merupakan rumpun tiada batas
Bersemayam dalam tubir waktu yang paling tinggi
***
Tanggulun, 24/04/2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi
Alhamdulillah. Salam literasi juga pak Dede. Mohon maaf lahir dan batin.
Mantap puisinya, Fabiayyi alaai rabbikumaa tukadzdzibaan, sukses selalu
Terima kasih Ibu Zu. Salam literasi ya Bu.
Terima kasih Ibu Zu. Salam literasi ya Bu.