TIDAK MELEDAK, HANYA TERUS BERTAMBAH DI SITUBONDO
Hari ke 84.
TIDAK MELEDAK, HANYA BERTAMBAH DI SITUBONDO
Jumlah pasien yang dinyatakan positif covid 19 pun Sudah mencapai angka 85 orang, 11 orang dinyatakan sembuh. 34 orang tinggal di gedung observasi, menandakan orang orang ini tanpa gejala.
12 orang menjalani isolasi mandiri dirumah. Karena mereka tidak bergejala juga. Sedangkan yang dirawat inap 20 pasien. Semoga tidak bertambah lagi---sepertinya mustahil---
Saya mencoba mengecek data kemampuan rumah sakit rujukan pasien covid 19 yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu RS Abdurroehim,
Data tersebut bisa dilihat di halaman website pemerintah provinsi Jawa Timur. Jumlah kamar yang tersedia untuk khusus merawat pasien covid 19 ada 30 tempat tidur.
Semuanya sudah terisi, berarti penuh. Kalau ada orang kemudian dinyatakan positif lalu harus menjalani rawat inap, akan ditempatkan dimana ?, Hanya Allah yang tahu.
Bukankah akan ada penambahan lagi, benar tetapi tidak meledak. Sedikit demi sedikit.
Lama lama menjadi bukit. Dan kemudian obatnya hanya itu. Herd Immunity, yang kuatlah yang berhasil sembuh. Begitulah.
Di RS Abdurrohim, tidak memiliki ruangan isolasi bertekanan negatif, sebuah ruangan isolasi menggunakan tekanan udara negatif untuk membantu mencegah penyakit yang dapat menyebar melalui udara, keluar dari ruangan isolasi dan menginfeksi orang lain.
Dengan demikian, tidak akan ada udara yang keluar dari ruang isolasi dan mengkontaminasi udara di luar. Dan RS Abdoerrohim tidak memiliki ruangan ini.
Disamping itu, RS ini juga tidak memiliki ruangan isolasi bertekanan positif, suatu ruangan yang digunakan ketika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Fungsi ruangan ini adalah untuk menyaring udara hingga bersih, kemudian dipompa ke dalam ruangan terus menerus. Hal ini membuat udara yang masuk ke ruangan isolasi tetap steril dan tidak terkontaminasi.
Dan sekali lagi RS Abdoerrohim tidak memiliki fasilitas ini.
Mereka yang dinyatakan positif covid 19, dirawat dalam ruangan yang biasa dipakai oleh semua jenis penyakit. Meskipun yang imunnya lemah sekalipun.
Sudahlah, tidak perlu dibahas panjang lebar lagi. Nanti semakin mengerikan. Yang kita pikirkan kemudian adalah apa yang akan kita lakukan.
Antisipasi itu sangat penting, apalagi melihat fasilitas yang sudah tidak memadai.
Hanya satu itu yang perlu dipatuhi. Protokol covid 19--- meskipun sebagian besar mengabaikannya--- kita tetap harus mentaatinya, untuk keselamatan diri kita, dan membantu pemerintah agar tidak menambah bebannya.
Pula, membantu masyarakat, terutama yang nantinya memerlukan perawatan di RS.
Masa new normal ini, akan ada penambahan pasien covid 19. Sampai ada obat yang bisa menyembuhkannya. Sampai saat ini ada yang mengklaim menemukan obat covid 19, asap cair.
Tapi belum diuji secara klinis, dan belum ada relawan yang positif covid 19, bersedia menjadi pasien uji coba obat yang viral itu.
Fase new normal sudah menjadi normal, semua sudah beraktifitas seperti biasa, meskipun ada rasa was was, tetapi rasa itu hilang bila ingat akan kebutuhan rumah yang tidak bisa ditinggalkan.
Sudahlah. Terserah saja.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Inna lillahiii..turut prihatin, semoga dilindungi
Moga covid19 cepat berlalu pak