45 MENIT BERSAMA KH TAIFUR ALI WAFA

(Peringatan Maulid Nabi 1441 H)

Bismillahi al-Rahmani al-Rahimi

Bahwa tidak semua yang tidak dikerjakan di zaman Rasulullah itu jelek, termasuk di dalamnya cabang ilmu, seperti ilmu tasawuf, ilmu nahwu, ilmu tajwud, dst. Itu bagian dari bid'ah yang digolongkan bid'ah hasanah. Yaitu sesuatu yang belum pernah diajarkan dan dikembangkan pada zaman Nabi padahal termasuk ibadah. Dan ilmu yang demikian itu akan lebih memantapkan pemahaman terhadap apa yang riil disampaikan oleh Rasulullah saat itu.

Ilmu yang semacam itu belum dikenal dan belum diajarkan, namun inti daripadanya sudah ada. Termasuk di dalamnya salat tarawih dengan banyak versi.

Dalam hal memperingati maulid nabi, merupakan rasa kebahagiaan dan rasa syukur atas dilahirkannya Rasulullah ke bumi yang telah lama dinanti. __ Barang siapa yang senang (gembira) atas kelahiranku, akupun senang kepadanya. --- Merasa bahagia hakikatnya lebih utama dari ungkapan ridha.

Alhamdulillah, beberapa waktu lalu dan yang kesekian kalinya atsar atau sebagian jasad Rasulullah itu hadir di hadapan kita semua. Yakinlah bahwa hal atsar itu lebih mulia dari arasy. Sebagaimana rambut, potongan kuku, sandal yang pernah dipakainya, dan benda lain yang berkenaan dengan Rasulullah itu mengandung barokah. Tidak sama dengan benda lainnya, sebab barang itu pernah disentuh atau bersentuhan dengan Rasulullah.

Contoh prilaku sahabat Ummu Sulaiman yang pernah mewadahi keringat yang mengalir dari tubuh Beliau. Rasulullahpun mengiyakannya untuk keberkahan dan kebaikan/kesembuhan anaknya.

Rasa bahagia adalah hal pemberian Allah yang nyata dan tidak mungkin bisa serta merta dihilangkannya. Termasuk rasa sedih pun sama.

__ Pada hari pembalasan hakikatnya seperti berada ditepian bibir sumur, apakah akan tercebur ke dalamnya atau ada yang menolongnya. Satu-satunya penolong yang diharapkan adanya adalah Rasulullah. Beliau yang memiliki syafa'atul 'udzma. Pertolongan yang senantiasa kita tunggu. Lalu adakah kita sudah menyiapkan cara yang terbaik selama kita menunggu anugerah syafaat darinya? Semuanya akan kembali pada tingkatan kecintaan kita kepadanya.

Wujud kecintaan kepada Rasulullah akan tampak apabila kecintaannya melebihi cintanya pada kedua orang tuanya, anak-anaknya, harta bendanya, dan yang lainnya.

Sebagaimana sahabat Bilal yang selalu mencium makam Rasulullah bila ia mengingatnya. Sehingga ia pamit kepada sayyidina Abu Bakar untuk hijrah ke Syam agar tidak merasa gelisah. Sehingga sampai setahun ia bermimpi dihadiri oleh Rasulullah dalam mimpi dan Beliau mengatakannya, "Hai Bilal apakah engkau tak rindu kepadaku?" Sehingga seketika itu juga beliau kembali ke Madinah menemui Rasulullah dengan memeluk erat makam Rasulullah sambil menangis tersedu-sedu. Sehingga iapun menerima tawaran dari Syd Hasan untuk mengumandangkan azan kembali sebagaimana ketika ada Rasulullah.

Ketika zaman Rasulullah dan sahabat hanya 2 kali kejadian kota Madinah yang ramai orang berkumpul di sekitar rumah nabi, yaitu ketika Rasulullah hijrah ke Madinah dan ketika Syd. Bilal mengumandangkan azan pertama kali sejak wafatnya Rasululla, yaitu ketika para sahabat merindukan Rasulullah termasuk Syd. Hasan setelah lama Bilal menetap di kota Syam.

Semoga Allah menetapkan hati kita untuk selalu merindu dan mencintai Rasulullah. Dan dapat mengantarkan pada pertemuan kita dengan Allah dan Rasulnya.

#JamaahSolawat&PengajianJumatManis

#MasjidAlAlawiAmbuntenTimur

#14112019