Matrasit

Salam kenal... Namaku Ahmad Rasyid (nama pena) atau Matrasit, terlahir di Sumenep pada tanggal 6 Mei 1967. Mulai Maret 1988 berprofesi guru di Kabupaten ...

Selengkapnya
Navigasi Web
GURU YANG REFLEKTIF

GURU YANG REFLEKTIF

Guru yang Reflektif   Guru yang baik harus menghubungkan pembelajarannya dengan dunia peserta didik apa adanya, bukan seperti yang diinginkannya (Hebert Foster, 1974)   Seorang guru harus mengakui bahwa peserta didik itu berbeda. Mereka memiliki potensi, kesiapan belajar, dan profil sosial yang berbeda. Sebab itulah dalam proses pembelajaran harus disesuaikan dengan konten dan kebutuhan peserta didik dan kelas secara individu. Dengan performa peserta didik yang unik tersebut, maka pembelajaranpun seharusnya dengan strategi pembelajaran reflektif pula. Artinya, pembelajaran reflektif secara langsung berkaitan dengan konsep pembelajaran yang sesuai secara perkembangan dan instruksional, yang mengakui bahwa peserta didik berkembang pada tingkat dan tahapan yang berbeda.   Dalam pembelajaran reflektif tidak mesti mengacu pada metode atau gaya pembelajaran tertentu saja, melainkan mengacu pada banyak keterampilan mengajar yang digunakan oleh guru. Bahwa dalam pembelajaran reflektif mengacu pada bagaimana kompetensi yang dimiliki oleh guru itu sendiri, sebab mengajar adalah seni.   Demikian juga guru reflektif terlibat dalam praktik reflektif dengan cara merancang dan melaksanakan program pendidikan yang sesuai dengan keunggulan sekolah. Sekolah setiap awal tahun pembelajaran sudah merancang kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah yang didasarkan pada analisis lingkungan sekolah.   Guru yang reflektif akan selalu berbagi pengalaman praktik baiknya kepada anak didik, mau mengungkapkan perasaan yang didasari atas objektivitas dalam menilai kompetensi diri, ia berusaha mengambil pembelajaran dari apapun yang telah dilakukan sebagai subjek analisis evaluasi praktik, pada akhirnya pengalaman dan pembelajaran yang diterima ia akan mengusahakan penerapan ke depan untuk hal yang lebih baik.   Hal yang penting untuk diperhatikan oleh Guru, biasanya dalam kelas besar akan terjadi penurunan waktu pembelajaran karena masalah manajemen dan penurunan kesempatan praktek serta penurunan kemampuan guru untuk memberikan instruksi Individual. Oleh sebab itu guru hendaknya dalam memfasilitasi pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas harus memiliki kesempatan untuk mengamati dan menganalisis serta memberi umpan balik kepada peserta didik.   Judith E. Rink (2014) menyatakan bahwa tidak peduli berapa banyak usaha yang telah dilakukan seorang guru dalam tugas individualisasi, sepertinya selalu ada kebutuhan untuk membuat tugas yang lebih sesuai untuk individu atau kelompok kecil di dalam kelas.   Jadi, pembelajaran reflektif merupakan implementasi dari pembelajaran berdiferensiasi yang selalu berfokus pada siswa.   #SekolahPenggerakAngkatanPertama2021/2022   #SDNPadangdangan1   #Komalanaate67
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post