#Tagur Ke 10 (365)

Ahmad Rikiyanto

Sebelum berangkat pergi mengajar kebiasan yang mendarah daging mulai dari zaman masih sekolah menengah pertama sampai menjadi seorang pendidik yaitu makan, menaruh kunci motor, cuci piring, mandi, dan tidak boleh ketinggalan memakai baju lengkap dengan rapi, sopan.

Kebiasaan adalah sifat dimana tidak secara alamiah terjadi atau bukan bawaan dari kecil bayi melainkan hadir karena sering melakukanya, seperti menaruh kunci motor, kebanyakan menaruh tidak asal-asal melainkan sesuai tempat sehingga ketika ingin mencari lagi atau orang lain langsung paham dimana letak benda tersebut, jangan menyepelekan hal kecil tersebut dampaknya sangat luar biasa dilaksanakan secara konsisten.

Kebiasaan harus di latih lebih awal seperti sejak masih masa-masa sekolah di Taman Kanak-kanak atau Sekolah Dasar otak masih segar bugar untuk menerima berbagai materi, praktek keilmuan dengan bantuan tutor pendamping sehingga sesuai alur jalan tanpa ada halang rintangan, tetapi untuk melatih butuh ekstra kesabaran seluas samudra, mengayomi , mendidik dan menghibur supaya mau untuk melakukannya.

Awal disekolah menjadi penentu, guru atau pendidik mengajari berbagai ilmu kesosialan, keagamaan dengan berbagai metode belajar, hasil menjadi sebuah penentu sementara karena bisa jadi berubah pada masa lebih tinggi.

Kebiasaan itu bisa berupa baik, buruk, lucu dan lain-lain, tergantung masing-masing individu tetapi secara umum pasti mempunyai suatu kebiasaan yang mana menjadi sebuah kewajiban tidak boleh ditinggalkan dengan mata lain diri sendiri sudah mewajibkan ketika lupa ataubtidak melakukan terhadap kebiasaan itu harus mengganti lebih dari itu misal yang baik yaaa.

Jangan membuat sesuatu hal jelek karena ketika sudah terbiasa dilain sisi kurang baik untuk diri sendiri, bagi orang lain menjengkelkan malahan sampai marah-marah.

Jadi suatu kebiasaan datang karena terbiasa, apabila sudah terbiasa maka akan mencintainya, sulit untuk melupakan seperti cinta saja hahha, jangan lupa makan nasi yaa hhiiibhi.