#Tagur Ke 14 (365)

Ahmad Rikiyanto

Belajar menjadi sebuah kewajiban bagi semua insan yang hidup didunia ini, tidak ada batas untuk belajar, semua mulai dari usia anak sampai tuapun bisa melakukannya, hanya membedakannya cara penyampaiannya saja.

Pemahaman belajar masih salah kaprah, pemahaman yang familiar dalam berbagai masyarakat itu hanya disekolah saja, padahal belajar itu sepanjang masa, dimanapun kaki berpijak dalam suasana apapun pasti ada saja pembelajaran bukan karena kepintarannya melainkan sikap perilaku dalam sehari-hari bikin terkesan wajib memahami dan meniru.

Seperti halnya ketika waktu sholat Jum'at disalah satu masjid Muhammadiyah ada anak kecil adik kakak sering sholat sholat Jum'at diantarkan oleh ibunya apabila bapaknya kerja, sering banget melihat setiap hari Jum'at dengan posisi tempat berbeda, kira-kira umur usia 4-5 tahun, seusia mereka biasanya masih belum fokus ikut kerohanian seperti sholat berjama'ah kebanyakan bermain lari-larian bersama teman seusianya tetapi adik Kakak tersebut sangat luar biasa pendidikan dari bapak ibunya bayangkan saja usia segitu kebanyakan rewel, ingin tidur ketika sampai dalam ruangan masjid, itupun didalam masjid hanya mereka berdua saja tanpa ditemani orang tua laki-laki yaa karena bekerja.

Meskipun mereka berdua kecil, ilmut tidak pernah takut melihat saling kiri kanan orang besar-besar biasa aja ikut sholat tahiyatal masjid, mendengarkan khotbah sambil menghadap ke hotip, setelah sampai pertengahan menjelang khotbah kedua, berdo'a sambil mengangkat tangan entah apa yang dipanjatkan lalu mengusap wajah tanda do'a sudah selesai, kotak amal berjalan dengan pintarnya memasukan uang dalam kotak dengan cara biasa orang takut ria' tangan kiri menutupi lalu memasukan dengan tangan kanan.

Ternyata ketika diamati hal kecil ketika ditranfer akan membuahkan hasil sangat luar biasa dampak kepada yang melakukannya, pendidikan yang utama dari keluarga, didikan dengan berbagai cara supaya hasil untuk si buah hati memberikan pelajaran kepada orang lain ketika melihatnya.

Jangan terlalu muluk-muluk mendidik sibuah hati, seperti perilaku diatas insya Allah akan menjadi sebuah ilmu ketika kelak sudah dewasa, masih kecil gitu otak dan pikiran masih bersih gampang dalam memberikan sebuah pembelajaran ilmu sosial sebagai bekal dalam masa mencari jati diri, tidak semua orang tua bisa mendidik sangat bagus pasti ada kekurangan kelebihan dari berbagai sudut pandang.