AHMAD RIKIYANTO

Namaku Ahmad Rikiyanto bisanya nama panggilan Riki, lahir 16 Januari 1998 tidak sama dengan yang lain melainkan ada keistimewaan yang di dapat olehku, Allah men...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rukun Warga

Rukun Warga

#Tagur Ke 17 (365)

Ahmad Rikiyanto

Pada hari Minggu ke 2 seperti biasanya menjenguk adik ke pondok pesantren sambil membawa beberapa pesanan diantaranya pasta gigi, hand body dan pembersih wajah karena di rumah jarang ada yang jual pada akhirnya mampir ketoko ketika waktu perjalanan menuju pondok pesantren, jarak antara rumah kepondok pesantren sekitar kurang lebih 6.5 KM , melewati kebun, ladang dengan jalan lumayan menantang karena awalnya aspal mulus seiring berputarnya waktu dan sering di lewati oleh mobil besar truk dengan muatan kayu alhasil cepat rusak jalan aspal atau hotmig.

Kurang paham siapa yang mempunyai ide apakah bapak kasun atau usulan dari masyarakat setempat, akses jalan sangat memperihatinkan banyak lubang-lubang dengan inisiatif tadi di tutuplah menggunakan tanah supaya aksesnya lumayan enak bebatuan tertutupi, apalagi perkiraan cuaca sangat luar biasa panas nyentrik tetapi semua itu sebuah pikiran logika manusia, ketika semua lubang-lubang tertutupi ternyata cuaca mendung hitam pekat tetapi belum ada tanda hujan hanya gerimis kecil, keesokan harinya barulah sore hari hujan deras dilain sisi bersyukur tetapi bagi para setia pejalan pagi para pendidik harus melewati jalan penuh lumpur setelah diguyur hujan, masya Allah harus berhati-hati ketika melewatinya.

Benar masyarakat sudah mengupayakan untuk memberikan sebuah kenyaman dalam berkendara tetapi namanya sebuah hikmah diturunkan oleh sang Pencipta tidak sesuai skenario manusia, pejabat sekitar harus melihat, mendengar dan memahami ungkapan aspirasi rakyat yang tinggal disekitar perdesaan bawah gunung, ayo lah siapa saja pejabat ketika akses jalan mulai menipis segera berikan tindakan perbaikan, pemakai adalah pejuang pendidikan, receh dan anak-anak dari desa sekolah kekota.

Perhitungkan nasib para pendidik, rela meninggalkan keluarga setiap pagi demi memberikan sebuah ilmu, harapan tinggi bagi anak bangsa, tidak tahu dari sekian banyak siswa mulai dari kelas terendah sampai paling tinggi tidak tahu siapa meraih kesuksesan meskipun datang dari anak desa ini.

Harapan semoga tulisan ini bukan sekedar di baca melainkan berikan sebuah tindakan kepedulian masyarakat terutama bertempat tinggal di desa, musim tidak menentu sering hujan dan cuacanya sangat dingin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post