Ahmad samsi

Mencerdaskan anak bangsa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Digital, ruang penuh inspirastif

Digital, ruang penuh inspirastif

Saat ini duni digita sering saya sebut dalam berbagai tulisan yaitu bumi baru. Adalah penamaan ini menunjukan pada fase dunia baru yang dijadikan semua manusia menjadi kebutuhan dalam hidup yang tidak terbatas baik sisi usia, letak geografis, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pekerjaan atau tanpa memandang status kelas sosial masyarakat.

Dunia digital menjadi nilai atau value dalam hidup yang diibaratkan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Bumi baru ini menawarkan sejumlah ragam menu untuk disajikan kepada publik/masyarakat sehingga dengan beragam menu dunia digital ini pun masyarakat memilih sesuai tingkat selera dan kebutuhannya. Pada dimensi ini ruang digital tidaklah dalam posisi ruang yang penuh hampa dan kosong. Di dalamnya terjadi proses interaksi aktivitas literasi guna melengkapi dan menyempurnakan aktivitas digital.

Ilustrasi diatas menunjukkan adanya simbiosis mutualisme antara dunia digital dengan pola kebutuhan sumber kebutuhan hidup manusia. Dalam cabang literasi, kelompok literasi digital menjadi bagian dari literasi sebagai kecakapan baru dalam menghadapi era industri melalui digital saat ini yang sudah berkoneksi seluruh lapisan masyarakat saat ini bahkan tidak terbatas pada wilayah tertentu. Masyarakat dalam menghadapi dunia digital saat ini dituntut untuk berkompeten dengan segala arif, bijak dan ilmu yang merupakan modal dasar dalam berselancar atau menggunakan media digital.

Bayangkan saya seorang guru, tentunya tidak ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi yang dengan beragam informasi, ilmu pengetahuan dan perkembangan lainya yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan dunia perkembangan pendidikan. Akses informasi melalui digital saat ini saya sebagai seorang guru tentu dapat menunjang segenap kompetensi seorang guru. Mengintegrasi guru dan digital saat ini mempermudah dalam menunjang kompetensi guru. Sekarang kita bisa saksikan sendiri, sistem pendekatan belajar seorang guru, maupun siswa saat ini sudah di siapkan berbagai aplikasi pembelajaran. Misalnya saat ini ada aplikasi https://belajar.kemdikbud.go.id/ dengan motonya “Belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja”.

Itu mungkin satu contoh dari sekian berbagai contoh proses perpaduan guru dengan digigit dalam sistem pendekatan pembelajaran. Masih banyak contoh lain semisal sistem belajar berbasis daring, ataupun sistem ujian berbasis online. Dari contoh-contoh diatas ini menunjukab bahwa pola kompetensi hidup manusia tidak lagi dalam masa masa jaman dulu yang hanya mengandalkan pengetahuan yang tertumpuk otak, tetapi dalam konteks perluasan digital saat ini kita dituntut untuk berpacu dengan teknologi.

Dinegara maju saat ini proses integrasi pendidikan dengan digital sudah dituntut untuk ikut bagian dari memajukan pendidikan. Dilangsirkan melaui https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/iinhermiyanto/literasi-digital_55280e9df17e61ba098b45bc Para pakar pendidikan yang bersinergi dengan pemangku jabatan di bidang pendidikan Briish Columbia, propinsi paling barat di Kanada, salah satunya telah mulai mengidentifikasi standar melek digital untuk para pelajar nya. Standar ini mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan peserta didik yang dibutuhkan untuk menjadi sukses di abad 21. Draft nya disusun mulai dari Taman Kanak Kanak sampai tingkat universitas. Tujuan mereka juga untuk mengidentifikasi bagaimana mendayagunakan teknologi sebagai pengajaran dan alat belajar secara tepat guna dan efektif.

Ini merupakan contoh keseriusan sebuah negara dalam merancang desab pendekatan pembelajaran berbasis digita. Hal ini pun kita juga sadari bahwa seluruh dunia saat ini sedang berlomba lomba dalam memajukan bangsanya dengan mendorong seluruh potensi untuk meningkatkan taraf ekonomi, sumber daya manusia bahkan ada aspek yang lebig tingga yaitu aspek menjadi bangsa yang disegani oleh bangsa atau negara lain.

Literasi digital menjadi ruang penuh inspiratif karena memuat segenap ilmu, kecakapan. Digital literasi lebih cenderung pada hal hal yang terkait dengan keterampilan teknis dan berfokus pada aspek kognitif dan sosial emosional dalam dunia dan lingkungan digital.

Literasi digital pada dasarnya mendorong, meningkatkan kompetensi dan kinerja seseorang dalam mencapai suatu hal. Hal ini pun dalam abad 21 saat ini. Tentu dalam menghadapi tantangan yang besar tersebut maka dunia pendidikan kita dituntut untuk merubah pola kebijakan dan strategi. Hal ini pun diera pendidikan saat ini yang dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0 disebut Pendidikan 4.0. Pendidikan 4.0 merupakan pendidikan yang bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan sistem siber. Sistem ini pada dasarnya mampu membuat proses pembelajaran dapat berlangsung secara kontinu tanpa batas ruang dan batas waktu sehingga pada target pencapaian pembelajaran mampu terserap secara pasti dan berkualitas.

By. Ahmad samsi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post