Ahmad Syaihu

'Manulislah dengan hati, dan niatkan untuk ibadah, karena tulisan anda akan menjadi warisan peradaban bagi generasi yang akan datang' Guru di MTsN 4 kota Surab...

Selengkapnya
Navigasi Web
Benthik Permainan Tradisional yang Hampir Punah (H-1119)
Gambar anak yang sedang main Betek

Benthik Permainan Tradisional yang Hampir Punah (H-1119)

Wuss…melesat kencang pukulanku.

Horeee…tidak ada yang mampu menangkapnya.

Menorehku pada masa lalu. Meskipun matahari mulai tenggelam. Senja mulai surut. Tanganpun diseret orangtua untuk pulang. Semua itu tak terasa. Saking asyiknya bermain. Bermain permainan di era 90-an. Cukup sederhana. Permainan ini hanya membutuhkan dua bilah ranting kayu. Dapat dimainkan secara berkelompok maupun individu. Kini, sudah jarang dijumpai. Era digital seolah-olah telah menggerusnya. Dapatkah Anda menebak. Permainan apakah itu? Ya, betul sekali. Benthik namanya.

Benthik, merupakan permaianan yang digandrungi di era 80-an. Pada masa saya masih duduk di bangku SMP. Benthik biasanya dimainkan di halaman rumah ataupun tanah lapang. Disebut benthik karena jika dua bilah ranting kayu ini berbenturan maka akan berbunyi thik. Ada dua metode bermain benthik. Metode pertama menggunakan batu. Metode kedua menggunakan kowokan (tanah dilubangi).

Peralatan benthik cukup sederhana. Dibutuhkan dua bilah ranting kayu. Ranting kayu yang pertama, panjang kira-kira berukuran 30-cm disebut tongkat panjang. Ranting kayu kedua lebih pendek. Kira-kira berukuran 10-cm disebut tongkat pendek. Ranting kayu yang dipilih adalah yang kuat. Diameternya kurang lebih 3 cm. Biasanya berasal dari pohon jambu, mangga, mlandingan/ lamtoro. Selain itu membutuhkan batu bata sebagai tatakan (tempat meletakkan kayu).

Cara bermain benthik, sangatlah mudah. Semua orang dapat mempraktikkannya. Sebelum permainan dimulai, pemain terlebih dahulu hompimpa atau suid. Siapa yang menang, dia akan memainkan terlebih dahulu. Sedangkan yang kalah, menjadi penjaga. Ada tiga tahap dalam permainan benthik.

Tahap pertama, tongkat pendek di letakkan di atas batu. Arah membujur. Menghadap ke penjaga. Pemain memukul tongkat pendek melambung sejauh-jauhnya. Agar tidak ditangkap oleh penjaga dengan mudah. Jika penjaga mampu menangkap maka mendapatkan poin 10 dan pemain mati. Kemudian digantikan oleh penjaga tersebut.

Jika penjaga tidak dapat menangkap. Maka, tongkat panjang diletakkan di atas batu. Penjaga melontarkan tongkat pendek ke arah tongkat panjang. Jika mengenai tongkat panjang tersebut, maka pemain mati. Kemudian bergiliran menjadi penjaga. Sebaliknya jika tidak mengenai tongkat panjang. Maka permainan berlanjut pada tahap kedua.

Tahap kedua, tongkat pendek diletakkan di atas tangan kiri. Dilambungkan kemudian dipukul dengan tongkat panjang yang dipegang tangan kanan. Dengan syarat tongkat pendek tidak menyentuh tanah. Jika sekali pukulan, poin dihitung dengan tongkat panjang. Jika dua kali pukulan, poin dihitung dengan tongkat pendek. Jika tiga kali pukulan, poin dihitung setengah tongkat pendek. Jika penjaga langsung dapat menangkap, maka mendapatkan poin 25. Apabila penjaga tidak dapat menangkap. Maka penjaga melontarkan tongkat pendek kepada pemain. Di sinilah kesempatan pemain untuk mendapatkan poin sebesar-besarnya. Dengan memukul kembali tongkat pendek yang dilontarkan sejauh-jauhnya. Lalu menghitung poinnya dimulai pada tiitk jatuhnya tongkat pendek tersebut sampai batu menggunakan tongkat Panjang atau pendek sesuai dengan jumlah pukulannya.

Tahap ketiga, cara bermain dan aturan perolehan poin sama dengan tahap kedua. Perbedaannya hanya pada tongkat pendek yang diletakkan di atas kaki. Jika penjaga langsung dapat menangkap tongkat pendek, maka mendapatkan poin 30.

Dalam suatu permainan pasti ada kalah dan menang. Ada reward dan punishment. jika kalah dalam bermain benthik ini, biasanya menggendong pemenangnya atau menggigit tongkat panjang sejauh pukulan terakhir. Pemain yang menang adalah yang mendapatkan jumlah poin terbesar.

Permainan benthik, dapat berpengaruh positif bagi perkembangan fisik dan mental anak. Contohnya, patuh aturan, kejujuran, teliti memilih bahan, kretivitas, ketangkasan berhitung, mental juara, sportivitas, dll. Berikut dapat dijelaskan nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post