Ahmad Syaihu

'Manulislah dengan hati, dan niatkan untuk ibadah, karena tulisan anda akan menjadi warisan peradaban bagi generasi yang akan datang' Guru di MTsN 4 kota Surab...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tebing Breksi Nang Memesona (H-270(988))
Bersama dua buku karya menyapa Gurusianer di Tebing Breksi

Tebing Breksi Nang Memesona (H-270(988))

Setelah mengeksplorasi Pantai Kukup dan Heha Sky View di Kabupaten Gunungkidul, penulis bersama rombongan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Sleman Yogyakarta untuk mengeksplorasi Taman Bukit Breksi yang penuh sensasi itu.

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selalu menawarkan wisata yang beragam. Tak hanya seni-budaya dan kuliner, Yogyakarta juga kaya akan wisata alam yang memesona. Salah satunya adalah Tebing Breksi yang terletak di Desa Lengkong, RT.02/RW.17, Sambirejo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman, DIY, tepatnya berada di sebelah selatan Candi Prambanan, berdekatan dengan Candi Ijo dan juga Kompleks Keraton Boko.

Rute menuju Tebing Breksi cukup mudah lantaran lokasinya berada di jalur utama Prambanan-Piyungan, sekitar 1 km sebelum sampai ke Candi Ijo. Untuk menuju ke sana, Sobat Pesona bisa menempuh perjalanan darat sejauh 17 kilometer dari Kota Yogyakarta atau sekitar 30 menit. Tapi Sobat Pesona perlu berhati-hati, jalan menuju Tebing Breksi cukup menanjak dengan kondisi yang tidak terlalu mulus. Pastikan kendaraan yang kamu gunakan dalam kondisi prima, ya!

Nah, sebelum berkunjung, simak dulu informasi mengenai Tebing Breksi berikut ini!

Sebelum menjadi tempat wisata, Tebing Breksi merupakan tempat penambangan batuan alam. Kegiatan penambangan ini dilakukan oleh masyarakat sekitar. Di lokasi penambangan terdapat tempat-tempat pemotongan batuan hasil penambangan untuk dijadikan bahan dekorasi bangunan.

ID-ID Flight & Hotel❯ Home Ide Liburan Wisata ke Tebing Breksi Makin Asyik Setelah Tahu Informasi Ini Wisata ke Tebing Breksi Makin Asyik Setelah Tahu Informasi Ini

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selalu menawarkan wisata yang beragam. Tak hanya seni-budaya dan kuliner, Yogyakarta juga kaya akan wisata alam yang memesona. Salah satunya adalah Tebing Breksi yang terletak di Desa Lengkong, RT.02/RW.17, Sambirejo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman, DIY, tepatnya berada di sebelah selatan Candi Prambanan, berdekatan dengan Candi Ijo dan juga Kompleks Keraton Boko.

Rute menuju Tebing Breksi cukup mudah lantaran lokasinya berada di jalur utama Prambanan-Piyungan, sekitar 1 km sebelum sampai ke Candi Ijo. Untuk menuju ke sana, Sobat Pesona bisa menempuh perjalanan darat sejauh 17 kilometer dari Kota Yogyakarta atau sekitar 30 menit. Tapi Sobat Pesona perlu berhati-hati, jalan menuju Tebing Breksi cukup menanjak dengan kondisi yang tidak terlalu mulus. Pastikan kendaraan yang kamu gunakan dalam kondisi prima, ya!

Nah, sebelum berkunjung, simak dulu informasi mengenai Tebing Breksi berikut ini!

Area bekas penambangan

Sebelum menjadi tempat wisata, Tebing Breksi merupakan tempat penambangan batuan alam. Kegiatan penambangan ini dilakukan oleh masyarakat sekitar. Di lokasi penambangan terdapat tempat-tempat pemotongan batuan hasil penambangan untuk dijadikan bahan dekorasi bangunan.

Sejak tahun 2014, Pemerintah menutup kegiatan penambangan di Tebing Breksi. Penutupan ini berdasarkan hasil kajian yang menyatakan bahwa batuan yang ada di lokasi penambangan ini merupakan batuan yang berasal dari aktivitas vulkanis Gunung Api Purba Nglanggeran. Kemudian, lokasi penambangan ini ditetapkan sebagai tempat yang dilindungi dan tidak diperkenankan untuk kegiatan penambangan.

Setelah penutupan aktivitas tambang tersebut, masyarakat setempat mendekorasi lokasi bekas pertambangan ini menjadi destinasi wisata. Pada 30 Mei 2015, akhirnya Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan Tebing Breksi sebagai tempat wisata baru di Yogyakarta.

Saat ini Tebing Breksi berhasil menjadi salah satu destinasi wisata andalan Desa Wisata Dewi Sambi yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Seperti yang disampaikan Mas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat berkunjung pada beberapa waktu lalu, “Ini benar-benar menjadi satu success story, di mana yang tadinya sebagai desa termiskin di Kabupaten Sleman, tapi dengan pariwisata kini menjadi desa wisata berpenghasilan Rp1 miliar per tahun dan masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik”,

Penulis bersama rombongan tiba sore hari pukul 14.00 WIB kemudian rombongan berpencar mencari tempat terbaik untuk berselfiria, bagi yang menginginkan petualangan lain dengan mengendarai mobil Jeep terbuka dengan tarif Rp 310.000 untuk 5 orang penumpang diajak untuk mengelilingi lahan bekas tambang batu kapur sejauh 10 km dengan perjalanan kurang lebih 30 menit.

Penulis memanfaatkan tempat yang indah untuk berselfi degan dua buku karya.

Istanaku, 27 September 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Belum pernah kesana

27 Sep
Balas

Diagendakan Bu, tiket masuknya gratis

28 Sep

Asyiik, Pak Haji. Lagi klinong klinong, yaa ... Salam sehat dan sukses selalu.

28 Sep
Balas

Hari Sabtu kemarin bersama guru-guru di madrasah

28 Sep

Mantap. Pasti menyenangkan berkunjung ke sana. Salam sehat dan bahagia selalu Pak Guru.

27 Sep
Balas

Alhamdulillah Barokallah

28 Sep

Mantap. Pasti menyenangkan berkunjung ke sana. Salam sehat dan bahagia selalu Pak Syaihu.

27 Sep
Balas

Alhamdulillab Barokallah sehat dan bahagia selalu

28 Sep



search

New Post